Masohi, Malteng (DMS) – Proyek revitalisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) 35 Maluku Tengah di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, diduga bermasalah.
Meski anggaran proyek telah cair 100 persen, pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 masih belum selesai. Kini, proyek renovasi sekolah tersebut terbengkalai.
Proyek yang berada di bawah Dinas Pendidikan Maluku Tengah ini menghabiskan anggaran sebesar Rp829,745 juta dan dikerjakan oleh kontraktor CV Dua Putri yang beralamat di Ahuru, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Ambon.
Sesuai dengan kontrak No: 420/22.a/Kontrak/DAK-SMP N 35 MT/VII/2024, proyek ini memiliki durasi pengerjaan selama 150 hari kalender, terhitung sejak 19 Juli 2024. Namun, meski dana telah dicairkan sepenuhnya, beberapa bagian pekerjaan masih belum rampung.
Sekretaris Dinas Pendidikan Maluku Tengah, Yusuf Marsabessy, mengaku tidak mengetahui secara pasti proses pencairan anggaran 100 persen kepada pihak kontraktor.
Menurutnya, sesuai mekanisme, pencairan dana seharusnya dilakukan setelah melalui Provisional Hand Over (PHO) oleh konsultan pengawasan. Namun, kenyataannya, masih ada sejumlah pekerjaan yang belum selesai.
Yusuf juga memberikan tengat waktu agar proyek tersebut diselesaikan sebelum 4 April.
Pihaknya telah mengonfirmasi kepada kontraktor terkait penyelesaian pekerjaan, dan jika hingga tenggat waktu yang ditentukan proyek belum rampung, maka akan dilakukan audit.
Ia juga mempertanyakan kinerja pihak keuangan yang tetap mencairkan pembayaran penuh kepada kontraktor, meskipun proses revitalisasi belum tuntas.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan Maluku Tengah, Arifin Ely, yang baru menjabat sejak 28 Oktober 2024, mengaku telah mengingatkan Yusuf Marsabessy saat itu menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) agar segera menyelesaikan sejumlah proyek rehabilitasi di dinas pendidikan.
Saat persoalan ini mencuat ke publik, Awal Maret lalu, Arifin turun langsung ke lapangan dan menemukan sejumlah pekerjaan yang belum tuntas. Ia juga menyatakan tidak mengetahui proses pencairan 100 persen dana proyek karena hal tersebut berada di bawah kewenangan PPTK.
Hasil investigasi DMS Media Group di lapangan mengungkap bahwa sejumlah ruangan di sekolah belum selesai direnovasi. Pekerjaan pemasangan plafon, jendela, dan lantai masih berantakan.
Meskipun anggaran telah cair sejak Desember 2024, revitalisasi sekolah belum rampung. Kontraktor baru menyelesaikan sejumlah ruang diantarnaya tiga ruang kelas, Laboratorium, UKS dan ruang tata Usaha (TU) dengan progres sekitar kurang dari 70 persen.
Beberapa ruang kelas yang direnovasi masih belum tuntas. Pemasangan kaca jendela, tegel, dan atap seng sekolah juga belum selesai dikerjakan.
Akibat proyek yang mangkrak ini, aktivitas belajar mengajar di SMP 35 Maluku Tengah terganggu. Banyak siswa tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik akibat kondisi bangunan yang belum layak digunakan.DMS