Jakarta (DMS) – Pemerintah RI mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Vanuatu. Diketahui, gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,3 melanda Vanuatu.
Dikutip melalui siaran pers yang diterima, Sabtu (28/12/2024), pemberian bantuan dilaksanakan oleh Kementerian Luar Negeri melalui kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan dan instansi lainnya, termasuk KBRI Canberra selaku Perwakilan RI yang juga terakreditasi ke Vanuatu.
Pelepasan bantuan telah dilaksanakan di Bandara Halim Perdanakusuma pada hari Jumat (27/12) yang dipimpin oleh Menko PMK Pratikno dengan dihadiri oleh Menlu RI Sugiono, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan pejabat terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Menko PMK Pratikno menegaskan pemerintah bakal memberikan perhatian kepada negara sahabat yang membutuhkan bantuan di samping terus mengupayakan penanganan bencana di dalam negeri. Hal tersebut, kata dia, sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Bantuan Pemerintah RI dijadwalkan tiba pada 28 Desember 2024 di Port Vila dan diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Vanuatu oleh Kepala BNPB. Bantuan yang diberikan meliputi penugasan tenaga medis darurat (emergency medical team), alat-alat kesehatan dan obat-obatan serta logistik kebutuhan dasar lainnya.
Indonesia sebelumnya tercatat pernah memberikan bantuan serupa kepada Vanuatu pada tahun 2015 dan 2023 untuk menanggulangi bencana angin ribut.
Pemberian bantuan kemanusiaan menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat peran sebagai mitra pembangunan yang dapat diandalkan (realiable partner) di kawasan Pasifik yang diharapkan dapat mendukung ketahanan kawasan terhadap bencana.
Langkah Pemerintah Indonesia ini selaras dengan visi negara-negara di kawasan sebagaimana termuat dalam 2050 Strategy for the Blue Pacific Continent yang menjadi panduan seluruh anggota Pacific Islands Forum.
Diketahui, 14 orang dilaporkan meninggal dunia usai gempa M 7,3 mengguncang Vanuatu pada Selasa (17/12) waktu setempat. Dilansir AFP, Rabu (18/12/2024), korban tewas ini termasuk empat orang di rumah sakit di Ibu Kota Port Vila.
Enam orang lainnya meninggal karena tertimbun tanah longsor akibat gempa. Kemudian, empat orang lainnya lagi meninggal karena tertimpa bangunan runtuh.DMS/DC