Jakarta (DMS) – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/7), dipengaruhi sentimen positif dari kesepakatan tarif antara AS dan Jepang, serta dinamika politik dan ekonomi di Negeri Paman Sam.
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menyebutkan penguatan rupiah didorong oleh kesepakatan tarif yang diumumkan Presiden AS Donald Trump dengan Jepang.
“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.240–Rp16.320 per dolar AS, dipengaruhi kesepakatan tarif terhadap Jepang,” ujar Rully di Jakarta.
Mengutip laporan Sputnik, Presiden Trump mengumumkan melalui akun media sosialnya bahwa Jepang akan menginvestasikan 550 miliar dolar AS di Amerika Serikat dan bersedia membayar tarif sebesar 15 persen mulai Agustus 2025. Kesepakatan tersebut dinilai sebagai salah satu yang terbesar dan memberikan keuntungan signifikan bagi Jepang.
“Kesepakatan ini akan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja. Jepang juga akan membuka pasar mereka untuk produk AS seperti mobil, truk, beras, dan komoditas pertanian lainnya,” tulis Trump dalam pernyataannya.
Selain faktor eksternal tersebut, penguatan rupiah turut dipengaruhi ketegangan antara Presiden Trump dengan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell. Berdasarkan laporan Anadolu Agency, Trump kerap melontarkan kritik tajam kepada Powell, bahkan menyebutnya dengan istilah negatif seperti “pecundang besar” hingga “otak udang”, terkait ketidaksepakatannya soal kebijakan suku bunga.
Sementara itu, Powell saat ini tengah menghadapi tuduhan memberikan keterangan palsu di bawah sumpah kepada Kongres AS terkait proyek renovasi kantor pusat The Fed senilai 2,5 miliar dolar AS. Tuduhan ini dilaporkan oleh Anggota DPR dari Partai Republik, Anna Paulina Luna, ke Departemen Kehakiman.
Dari dalam negeri, Rully menambahkan bahwa sentimen positif juga datang dari penguatan pasar obligasi serta peningkatan uang beredar yang didukung oleh pertumbuhan kredit perbankan.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah tercatat menguat 49 poin atau 0,30 persen ke posisi Rp16.271 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.320 per dolar AS.DMS/AC