Jakarta (DMS) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis ke posisi Rp15.851 pada Jumat (6/12), mencatat kenaikan sebesar 10,5 poin atau 0,07 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Di kawasan Asia, pergerakan mata uang cenderung bervariasi. Yen Jepang naik 0,05 persen, sementara baht Thailand dan yuan China masing-masing melemah 0,07 persen dan 0,12 persen. Peso Filipina tercatat menguat 0,12 persen, tetapi won Korea Selatan turun cukup signifikan sebesar 0,64 persen.
Dolar Singapura melemah 0,13 persen, sedangkan dolar Hong Kong stagnan di pembukaan perdagangan pagi ini.
Di sisi lain, mata uang utama negara-negara maju serentak berada di zona merah. Euro melemah 0,13 persen, poundsterling Inggris turun 0,11 persen, dan franc Swiss terkoreksi 0,06 persen. Dolar Australia mencatat pelemahan sebesar 0,46 persen, sementara dolar Kanada turun 0,14 persen.
Analis Mata Uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat, seiring dengan pelemahan dolar AS akibat rilis data klaim pengangguran yang lebih rendah dari ekspektasi.
“Rupiah diperkirakan akan dibuka menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data klaim pengangguran AS yang lebih rendah dari perkiraan. Investor juga menunggu data cadangan devisa Indonesia yang dirilis siang ini,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Lukman memprediksi pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran Rp15.800 hingga Rp15.900 per dolar AS.DMS/CC