Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada perdagangan Senin, ditutup pada level Rp15.550 per dolar AS, naik 143 poin atau 0,91 persen dari posisi sebelumnya di Rp15.693 per dolar AS. Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet di Istana Negara Jakarta.
Menurut Taufan Dimas Hareva dari ICDX, penguatan rupiah didorong oleh sentimen positif pasar atas pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dan penyampaian Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR RI. Selain itu, reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden Jokowi juga memberikan dampak positif terhadap mata uang rupiah.
Dalam reshuffle kali ini, Presiden Jokowi melantik tujuh pejabat baru, termasuk Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. Selain itu, Angga Raka Prabowo dilantik sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), sementara Hasan Nasbi menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.
Penguatan rupiah juga didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada September 2024, yang menekan kinerja dolar AS dan mendukung mata uang rupiah. Data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan penurunan dalam penjualan ritel, Indeks Harga Produsen (PPI), dan Indeks Harga Konsumen (IHK), serta penurunan perumahan baru yang mencapai level terendah sejak 2020.
Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan bahwa ekonomi AS tidak menunjukkan tanda-tanda overheating, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter bank sentral ke depannya.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin mencatatkan peningkatan ke level Rp15.591 per dolar AS, naik dari sebelumnya sebesar Rp15.716 per dolar AS. DMS/AC