Jakarta – Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan tetap stabil, atau sideways, menjelang libur panjang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024.
Pada awal perdagangan di Jakarta, Jumat pagi, rupiah mengalami penurunan sebesar 19 poin atau 0,12 persen, menjadi Rp15.912 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.893 per dolar AS.
Menurut Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, rupiah diperkirakan akan bergerak sideways hari ini mengingat libur panjang Lebaran. Investor diharapkan akan lebih berhati-hati, terutama dengan adanya rilis data ketenagakerjaan dan inflasi Amerika Serikat selama libur tersebut.
“Para investor masih menantikan rilis data pasar tenaga kerja Amerika Serikat malam ini, termasuk Non Farm Payrolls dan tingkat pengangguran, untuk mengevaluasi apakah pasar tenaga kerja sudah mulai membaik, yang dapat mengurangi tekanan inflasi,” jelas Josua.
Selain itu, ketegangan geopolitik dari Timur Tengah juga menjadi faktor yang memperkuat dolar AS. Tensi tersebut mendorong permintaan yang lebih kuat untuk aset safe-haven, sehingga mendukung tren penguatan dolar AS.
Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp15.850 hingga Rp15.950 per dolar AS dalam sesi perdagangan hari ini. Dengan kondisi ini, para pelaku pasar diharapkan dapat memperhatikan dengan cermat dinamika pasar menjelang libur panjang Lebaran untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. DMS/AC