Jakarta (DMS) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan melemah seiring rencana pertemuan antara AS dan China di Swiss. Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, negosiasi tarif antara kedua negara itu memicu penguatan dolar AS.
“Rencana pertemuan AS dan China untuk menegosiasikan tarif di Swiss memberikan sentimen positif ke pasar keuangan global. Namun, ini juga mendorong penguatan dolar AS yang sebelumnya tertekan karena ekspektasi melambatnya pertumbuhan ekonomi AS akibat kebijakan tarif,” ujar Ariston di Jakarta, Rabu.
Mengutip Xinhua, dilaporkan bahwa Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Swiss pada 9–12 Mei 2025. Juru bicara Kementerian Perdagangan China menyatakan, pihaknya terbuka untuk berdialog mengenai tarif dan isu-isu terkait dengan mempertimbangkan ekspektasi global, kepentingan nasional, serta aspirasi industri dan konsumen AS.
China menegaskan tetap siap menghadapi perang tarif jika diperlukan, namun pintu negosiasi tetap terbuka. Beijing menekankan bahwa setiap dialog harus berlandaskan saling menghormati, kesetaraan, dan manfaat timbal balik.
“Jika AS ingin menyelesaikan isu ini melalui dialog, maka harus mampu mengatasi dampak negatif tarif dan mematuhi aturan perdagangan internasional yang adil. China juga memperingatkan agar dialog tidak dijadikan kedok untuk pemaksaan,” ujar juru bicara tersebut.
Selain faktor eksternal, Ariston menilai pergerakan rupiah juga dipengaruhi sentimen pasar menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) yang akan berlangsung dini hari nanti.
“Kenaikan tarif bisa memicu The Fed untuk bersikap lebih ketat dalam kebijakan moneternya. Hal ini turut mendorong penguatan dolar AS,” kata dia.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah menuju Rp16.550 per dolar AS, dengan level support di kisaran Rp16.400 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi, rupiah tercatat melemah 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.461 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.449 per dolar AS.DMS/AC