Berita Maluku, Ambon – Berdasarkan update Zonasi Wilayah COVID-19 yang ditetapkan Satgas Penanganan COVID-19 Nasional per 4 Juli 2021, Kota Ambon Ibu Kota Provinsi Maluku, kembali ke zona merah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr. Adonia Rerung menyatakan, perubahan zonasi ini tidak terlepas dari tingginya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Ambon beberapa hari belakangan. Per 5 Juli 2021 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Ambon mencapai 1.057 kasus dan meninggal dunia 97 orang.
Rilis Zonasi Wilayah COVID-19 dari Satgas Penanganan COVID-19 per tanggal 4 Juli 2021 telah diumumkan. Provinsi Maluku masih berada pada zona orange dengan skoring 1,88. Pada minggu sebelumnya, skoring Provinsi Maluku sebesar 2,1.
Khusus untuk Kota Ambon, per tanggal 4 Juli 2021 telah memasuki zona merah dengan risiko Tinggi dengan skoring 1,7. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya dengan skoring sebesar 1,83.
Selain Kota Ambon, Kabupaten Kepulauan Aru juga mengalami penurunan skoring, walaupun masih berada pada zona risiko Sedang atau zona orange.
Jika mengamati perkembangan COVID-19 di Provinsi Maluku akhir-akhir ini, trend peningkatan kasus baru melonjak secara fantastis. Per tanggal 5 Juli 2021, penambahan kasus baru di Maluku sebanyak 349 kasus.
Rekor penambahan kasus baru terbanyak di Maluku saat ini. Belum lagi jumlah kasus meninggal harian per tanggal 5 Juli 2021 sebanyak 5 orang yang meninggal terkonfirmasi COVID-19, merupakan rekor tertinggi kasus meninggal harian di Provinsi Maluku.
Hal ini harusnya menggugah kita semua untuk bersama-sama mengupayakan pemutusan mata rantai penularan COVID-19.
“Mari kita mulai dari melakukan Protokol Kesehatan yang ketat. Ingat “6 M”, yaitu, memakai masker dengan benar, mencuci tangan,menjaga jarak, mengurangi mobilitas,menjaga pola makan sehat dan istirahat cukup,menjauhi kerumunan dan menghindari makan bersama” kata dr. Adonia Rerung
Warga Kota Ambon diimbau pentingnya penerapan protokol kesehatan dan menaati aturan-aturan yang telah ditetapkan Pemerintah dan Satgas di Kota Ambon agar dapat menekan laju peningkatan kasus Covid-19.
Selain itu dia juga menghimbau agar warga masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan ke luar daerah jika bukan karena urusan yang sangat penting.
Kembalinya Ambon ke Zona Merah (Resiko Tinggi) sudah diprediksi sebelumnya oleh banyak pihak, termasuk Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, yang pesimis bahwa Ambon akan tetap berada di Zona Oranye (Resiko Sedang), menyusul peningkatan kasus konfirmasi positif dan angka kematian Covid-19 secara signifikan.
Dalam konfrensi pers yang digelar Pemkot Ambon di Balai Kota Senin (05/07) sore, Walikota pesimistis Ambon akan bertahan di zona oranye dengan melihat trend kenaikan kasus terkonfirmasi.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan data harian, terlihat bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 meningkat drastis dari hari ke hari, bahkan mencapai angka ratusan. Angka kematian juga meningkat siginifikan.
Walikota akui, hingga saat ini belum diketahui apakah peningkatan kasus yang ada berasal dari Covid 19 varian delta atau bukan, karena hasil pemeriksaan laboraturium terhadap sample virus belum keluar. Namun dirinya menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, bahkan disarankan memakai dua lapis masker.
Berdasarkan update Zonasi Wilayah Covid-19 ini, Maluku masih berada di Zona Orange atau Resiko Sedang.
Sementara zonasi kabupaten/kota lainnya di Maluku yaitu, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tengah dan Kepulauan Tanimbar Zona Orange atau Resiko Sedang.
Zona Kuning atau Resiko Rendah yakni Kabupaten Maluku Tenggara, Buru, Seram Bagian Barat (SBB) dan Buru Selatan.
Zona Hijau yaitu Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Maluku Barat Daya (MBD).DMS