Berita Malteng, Masohi – BPBD Kabupaten Maluku Tengah mencatat, sebanyak 84 unit rumah warga mengalami rusak baik ringan maupun berat, akibat terjangan banjir rob yang terjadi di kawasan pesisir Pulau Seram bagian utara tara beberapa waktu lalu.
Rincianya di Kecamatan Seram Utara, kerusakan rumah warga sebanyak 44 unit, Talud sepanjang 650 meter, Rumah Ibadah 1 unit, body fiber atau perahu nelayan sebanyak 18 unit , tempat usaha 2 unit dan kerusakan dermaga Ferry sepanjang 10 meter.
Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Talud sepanjang 800 meter, rumah warga 12 unit, MCK 3 unit. Di Kecamatan Seram Utara Barat, Talud sepanjang 1.150 meter, rumah 28 unit, jalan setapak 200 meter, rumah wisata 6 unit, MCK 5 unit dan jembatan penambat perahu satu buah.
Kepala BPBD Maluku Tengah Latif Key yang dikonfirmasi DMS Media Group di ruang kerjanya, Jumat (04/03) menjelaskan, hasil pendataan kerusakaan yang disebabkan banjir ROB telah dilaporkan kepada pemerintah pusat.
Selain melaporkan ke BNPB Pusat BPBD Maluku Tengah juga telah boorkordinasi dengan Dinas PUPR setempat sebagai penanggungjawab pembangunan dan rehabilitasi bangunan yang rusak baik rumah maupun sarana lainya.
Diketahui cuaca buruk yang memicu gelombang pasang atau banjir rob pertengahan februari lalu, membuat kerusakan parah di sejumlah desa di empat Kecamatan yang ada di pesisir Pulau Seram Bagian Utara , Kabupaten Maluku Tengah.
Selain merusak rumah banjir rob juga merusak talud penahan ombak, dermaga dan jematan penambat perahu, selain itu satu rumah ibadah ikut rusak termasuk jalan setapak. Perahu nelayan juga ikut terseret ombak dan berpindah ke halaman rumah warga.
Beruntung gelombang besar itu tidak menimbulkan korban jiwa. Tapi kerusakan rumah dan perabotan rumah warga jadi korban.
Saat ini sebagian kepala keluarga yang rumahnya mengalami rusak sementara mengungsi ke rumah kerabat.DMS