Namlea, Buru (DMS) – Warga dan kelompok tani di Desa Waetele, Kecamatan Waeyapo, Kabupaten Buru, mengeluhkan pasokan air irigasi ke lahan pertanian mereka yang tidak optimal akibat tumpukan sedimen di saluran air.
Mereka meminta pemerintah daerah dan pemerintah provinsi segera melakukan pengerukan sedimen tersebut.
Supriyadi, salah satu petani di Desa Waetele mengatakan, endapan pasir yang menumpuk di jalur irigasi dari Bendungan Waetele ke area persawahan menyebabkan aliran air terhambat.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Supriyadi berharap adanya perhatian dari pemerintah, terutama untuk pengerukan jalur air agar pasokan ke sawah bisa normal kembal.
Ia menambahkan, lahan pertanian yang terdampak mencapai ribuan hektare, dan saat ini suplai air sangat terbatas, terutama saat musim tanam.
Senada dengan itu, Kepala Desa Waetele, Aam Purnama, juga meminta Pemerintah Provinsi Maluku melalui Balai Wilayah Sungai agar turun tangan mengatasi persoalan ini.
Aam Purnama berharap ada program pengerukan di area bendungan, karena sedimen pasir yang menumpuk sudah sangat mengganggu distribusi air ke sawah-sawah milik warga.DMS