Berita Ambon – Sekretaris kota (Sekot) Ambon Agus Ririmase didampingi kepala dinas Pendidikan dan sejumlah pimpinan OPD kota Ambon turun langsung meninjau kesiapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang akan melakukan percontohan proses Pembelajaran Tatap Muka di Ambon pada Januari 2022.
Pantauan Tim DMS Media Group pada enam dari 12 SMP yang di kunjungi Senin 27/12/2021, terlihat pada sekolah-sekolah yang akan melaksanakan percontohan Pembelajaran Tatap muka (PTM), terlihat setiap sekolah telah menyiapkan mulai dari tempat mencuci tangan ruangan kelas , bahkan ruang kesehatan tersedia di setiap sekolah.
Sekkot Ririmase saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah setelah kunjungan yang di lakukan di Balai kota Ambon, menjelaskan, sesuai renacana pada awal tahun 2022, terdapat 12 sekolah SMP akan melaksanakan Pembelajarn Tatap Muka, mengingat selama pandemi covid 19 mewabah proses belajar mengajar untuk siswa tidak berjalan disekolah tetap dilaksnakan secara online.
Olehnya itu, seiring dengan semakin membaiknya kondisi dan situasi kota Ambon yang dapat mengendalikan COVID-19 secara baik, maka pemerintah kota Ambon akan mencoba kembali melaksankan pembalajaran Tatap Muka bagi sekolah SMP, kusus yang telah menjalani vaksinasi 80 persen dan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh tim Satgas dan pihak terkait.
Untuk itu dirinya selaku Sekkot Ambon diprintahkan langsung oleh Walikota untuk turun langsung meninjau sekolah – sekolah telah ditetapkan memehuni perysratan mulai dari melaksanakan vaksin di atas 80 persen baik guru maupun siswa serta kesiapan sekolah mereka mulai dari tempat mencuci tangan, ruangan kelas, ruangan kesehatan dan satgas yang di bentuk pada sekolah – sekolah yang akan di jadikan percobaan PTM langsung dan terbatas di kota Ambon.
Lebih lanjut Sekkot menjelaskan ke enam sekolah yang di kunjungi yakni SMP 13 Nania , SMP Negeri 7 , SMP Santo Andreas , SMP 6, SMP Kristen, SMP 4 dan SMP 2 Ambon, sekolah – sekolah tersebut telah dinyatakan layak untuk melakukan PTM.
Kepastian sekolah – sekolah tersebut layak untuk melakukan PTM , karena di setiap sekolah ini siswa dan gurunya telah di vaksin 80 persen bahkan ada yang 100 persen di vaksin, sementara fasilitas pada setiap sekolah telah sesuai dengan standar protokol kesehatan.DMS