Berita Maluku – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Siwalima provinsi Maluku menyelanggarakan kegiatan Seminar kajian koleksi Museum Siwalima 2023, dengan mengusung tema “Busana Tradisonal Maluku Tengah; Media Informasi, Edukasi dan Promosi Budaya Maluku.
Kepala Museum Siwalima provinsi Maluku Darwis Lawalata saat menyampaikan sambutanya mengatakan kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai bagain dari menginplementasikan PP 66 tahun 2015 tentang Museum menjelasan bahwa museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.
Oleh karena itu kegiatan Seminar kajian koleksi Museum Siwalima 2023 yang diselenggarakan ini bertujuan untuk memberikan masukan dan informasi dari narsumber atau pemateri sebagai bahan kajian untuk dikembangkan oleh Museum Siwalima saat menyampikan histori beragam koleksi yang dimiliki museum Siwalima.
Apresiasi disampaikan kepada para narasumber yang menjadi pembicara pada kegiatan Seminar kajian koleksi Museum Siwalima 2023, termasuk juga para peserta karena telah turut membantu memberikan sumbangsi atas hasil kajian sampaikan.
Sementara itu Sammy Touwe ketua prodi Pendidikan Sejarah FKIP Unpati yang menjadi salah satu narasumber pada kegiatan tersebut dalam pemaparan materinya mengenai sejarah perkembangan budaya bapake busana tradisional Maluku Tengah.
Ia menyebutkan salah satu bahan membuat busana yang digunakan pada zaman dahulu di daerah Maluku Tengah adalah pohon yang bernama baone, sejenis pohon sagu yang memiliki serat yang cukup banyak dan sangat cocok digunakan untuk membuat pakaian.
Selian Sammy Touwe, dua narasumber lainya adalah F Sahusilawane, budayawan yang mengantar materi Pelestarian nilai-nilai budaya bapake busana tradisional Maluku Tengah dan Elfira Hehanussa Fasion designer & Owner B’ Gaya by Efie yang mengantar materi pemanfaatan dan promosi busana tradisional Maluku Tengah.
Seperti diketahui, saat ini terdapat ribuan koleksi Museum Siwalima, terbagi atas 10 kategori, di antaranya geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika heraldika, filologika, keramika, teknologi modern, dan seni rupa. Jumlah koleksi museum ini mencapai sekitar 5300 buah.DMS