Berita Ambon – Sejumlah pedagang Pasar Baru Mardika nekat memindahkan barang dagangan dan berjualan di luar pasar. Hal itu lantaran minimya jumlah pembeli yang masuk pasar itu, pasca difungsikan oleh pemerintah.
Para pedagang mengaku omset penjualan mereka merosot tajam lantaran minimnya pembeli yang berbelanja kebutuhan pokok. Kebanyakan pembeli memilih berbelanja di jalan depan pasar ketimbang masuk kedalam pasar tersebut.
Ibu Tuty, salah satu pedagang kepada DMS Media Group mengungkapkan, alasan tidak ingin berjualan di dalam gedung baru pasar Mardika , karena dagangannya tidak laku.
Dia mengaku, sejak menempati lapak di gedung pasar baru, mulai pagi hingga sore hari dagangan yang dijual sepi pembeli. Bahkan saking sepinya jualan yang terjual hanya Rp 15.000 dalam sehari. Sedangkan jika dirinya berjualan di depan jalan bisa laris Rp300-500 ribu per hari.
Pedagang lainya juga mengaku untung yang di dapat dengan menggelar dagangan di depan jalan lumayan, sehingga mereka nekat berpindah lokasi jualan ke luar pasar.
Kemegahan gedung baru Pasar Mardika tak selaras akan suasana aktivitas para pedagangnya. Pedagang yang ditemui DMS Media Group mengakui mulai berjualan sejak pasar modern ini beroperasi. Walaupun sepi tetap membuka toko, karena sudah membayar sewa dan pajak.
Menurut para pedagang sebagian besar pengunjung yang datang hanya untuk melihat-lihat dan ber-swaap foto, sedangkan pembeli hanya sedikit.
Sebagian besar pedagang belum mau menempati gedung baru akibat biaya sewa terlalu tinggi .
Diketahui Pasar Baru Mardika, resmi beroperasi, Kamis (18/4/2024). Pasar dengan desain modern terdiri dari empat lantai mampu menampung 1.700 pedagang.
Pasar modern tradisional itu dibangun menggunakan anggaran Kementerian PUPR ratusan miliar rupiah, tujuannya agar para pedagang tidak lagi berjualan di badan jalan.DMS