Berita SBB,Kairatu – Warga Dusun Air Buaya, Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) melakukan aksi pemblokiran jalan utama (Trans Seram), Kamis (29/09).
Amir Rahayaan warga Dusun Air Buaya mengaku kesal karena kampung mereka sering kebanjiran disaat musim hujan. gorong-gorong dan jembatan yang dibangun tahun 2009 itu terlalu kecil, tidak mampu menampung debit air.
Selain rumah warga, banjir juga merendam Masjid yang ada di dusun itu. Sepanjang September Dusun Air Buaya sudah tiga kali kebanjiran.
Dijelaskan, kampung mereka tidak pernah kebanjiran, karena jembatan sebelumnya ukuranya cukup besar dan luas, namun ketiga dibangun jembatan baru justru lebih kecil sehingga kampung mereka selalu dilanda banjir.
Persoalan ini kata Amir sudah disampaikan ke pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Provinsi Maluku dan Kabupaten SBB serta Balai Wilayah Sungai (BSW) Maluku di Ambon, namun sampai saat ini tidak mendapat perhatian.
Sementara itu ibu Wati warga terdampak banjir yang diwawancari DMS Media Group di Dusun Air Buaya meminta pemerintah melalui instansi teknis terkait untuk segera turun tangan membangun jembatan yang baru, karena yang ada saat ini sudah hampir ambruk terkikis air.
Mewakili warga Dusun Air buaya dirinya meminta agar pembangunan jembatan yang baru phisiknya seperti jembatan yang lama.
Pantauan DMS Media Group di lokasi, aksi pemblokiran dilakukan oleh warga sekitar pukul 01:30 WIT. Warga menutup ruas jalan utama itu menggunakan batu dan matrial kayu setinggi hampir satu meter.
Aksi pemblokiran jalan ini membuat arus lalulintas kendaraan dari Kairatu menuju Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur maupun sebaliknya lumpuh total.
Kendaraan yang melintas terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanan untuk beberapa jam. Jalan kembali dibuka setelah petugas dari Pemerintah Kabupaten dibantu Polisi dan TNI melakukan negoisiasi dengan warga.DMS