Kota Gaza, Palestina – Situasi darurat melanda Gaza dengan setengah juta penduduknya berisiko mengalami kelaparan dan kehausan akibat serangan terus-menerus oleh pasukan Israel, demikian diungkapkan Pemerintah Kota Gaza pada Sabtu (9/12).
Pemerintah setempat menyebut kondisi kemanusiaan di Gaza sebagai “bencana” karena infrastruktur pangan dan air menjadi sasaran sengaja militer Israel.
Juru bicara Pemerintah Kota Gaza, Hosni Muhanna, menyatakan, “Situasi kemanusiaan di Gaza mengalami bencana. Serangan Israel yang disengaja pada infrastruktur pangan dan air membuat kondisi semakin parah.”
Krisis bahan bakar turut mempengaruhi proses evakuasi korban luka dan pengangkutan jenazah, sementara alat konstruksi dan kendaraan rusak akibat penargetan oleh pasukan Israel.
Muhanna juga menyoroti kesulitan membuka jalan-jalan yang ditutup karena serangan, menyebabkan kendala dalam menyediakan air ke Rumah Sakit Al-Shifa.
“Impact krisis air dan makanan dirasakan di pusat-pusat penampungan karena jumlah pengungsi melebihi kapasitas,” tambahnya.
Pemusnahan infrastruktur terkait pangan dan air disebut sebagai tindakan yang “sengaja ditargetkan,” dengan limbah yang meluap sulit dibersihkan karena kekurangan bahan bakar.
Israel melancarkan serangan baru di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas selama sepekan. Sejak 7 Oktober, serangan lintas batas oleh Hamas telah menyebabkan lebih dari 17.487 warga Palestina tewas dan 46.480 lainnya terluka.
Sementara itu, korban di pihak Israel mencapai 1.200 orang menurut data resmi, menandai eskalasi kekerasan yang mengancam kesejahteraan kemanusiaan di wilayah tersebut. DMS/Ac