Ambon, Maluku (DMS) – SMA Angkasa Lanud Pattimura Ambon menerapkan dua sesi pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK), yakni sesi pagi dan sesi siang.
Kebijakan ini diambil karena jumlah sarana komputer yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah peserta USBK.
Saat ini, sekolah tersebut memiliki 50 unit komputer, sementara jumlah siswa yang mengikuti USBK mencapai 100 orang.
Kepala SMA Angkasa Lanud Pattimura Ambon, Sofia de Lima, mengungkapkan bahwa keterbatasan fasilitas laboratorium komputer menjadi alasan utama penerapan dua sesi ujian.
Panitia ujian memfasilitasi dua ruangan, yakni ruang komputer bahasa yang digunakan oleh 28 peserta dan ruang kelas yang menampung 22 peserta lainnya. Pembagian sesi ini bertujuan agar seluruh siswa dapat mengikuti USBK dengan baik.
Terkait kendala selama pelaksanaan ujian, Sofia mengakui, hingga hari keempat, USBK berlangsung dengan lancar tanpa hambatan berarti.
Pihak sekolah menetapkan standar kelulusan dengan nilai minimal 80 untuk memastikan para siswa siap menghadapi jenjang pendidikan berikutnya.
USBK di SMA Angkasa Lanud Pattimura berlangsung sejak Senin (10/03) dan akan berakhir pada Sabtu (15/03). Tahun ini, sebanyak 100 siswa mengikuti ujian, terdiri dari 50 siswa jurusan IPA dan 50 siswa jurusan IPS.
Sofia berharap para peserta USBK tahun ini dapat meraih hasil terbaik sehingga menjadi motivasi bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
Pelaksanaan USBK ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional serta Standar Operasional Prosedur Ujian Nasional yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).DMS