Medan – Penelitian terbaru mengungkap suplemen ikan gabus ternyata mampu mengurangi stunting. Berikut penjelasannya.
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim Bioinformatics & Data Science Research Center (BDSRC) Universitas Bina Nusantara (Binus). Studi ini merupakan hasil kerja sama antara akademisi, pemerintah, industri, dan masyarakat.
Penggunaan ikan gabus untuk menekan stunting ini dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.
“Setelah 6 bulan, pemberian suplemen ikan gabus pada balita dengan kondisi stunting, 37 persen diantaranya berhasil pulih dari kondisi stunting (memasuki kondisi normal) dan 14,2 persen balita mengalami perbaikan pertumbuhan menuju kondisi normal,” demikian keterangan dalam laman resmi Binus, Kamis (30/5).
Merujuk standar pengukuran pertumbuhan yang diterapkan WHO, balita yang dipantau dalam studi ini berat dan tinggi badannya meningkat pesat. Pertumbuhan terbaik terjadi dalam grup balita yang menerima hanya suplemen ikan gabus.
Selain itu, penelitian itu mengungkap bahwa suplemen ikan gabus itu turut berefek meningkatkan selera makan.
Pemantauan di Serdang Bedagai berlangsung sejak 2022 melalui kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai dan BDSRC Binus. Sementara suplemen ikan gabusnya diproduksi dan didistribusikan oleh PT Mega Medica Pharmaceuticals (MMP).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai Yohnly Boelian Dachban mengatakan angka stunting di Kabupaten Serdang Bedagai menurun sekitar 7 persen. Sebelumnya angka stunting di wilayah tersebut tercatat 21 persen, namun tahun ini angkanya mengalami penurunan menjadi 14 persen.
Oleh karena itu, kata Yohnly, penggalakan program pemberian makanan tambahan sangat diperlukan yang tentunya harus melewati proses penelitian.
“Penelitian tentang manfaat ikan gabus sangat bermanfaat, terutama untuk Kabupaten Serdang Bedagai, tahun lalu telah penurunan angka stunting dari 21 persen menjadi 14 persen,” ujar Yohnly lagi.
Masuk jurnal internasional
Kepala BDSRC Bens Pardamean mengatakan penelitian itu mampu menembus jurnal Nature Scientific Reports yang merupakan jurnal ilmiah internasional bergengsi.
“Penelitian manfaat ikan gabung masuk dalam kategori lima jurnal terbaik di dunia. Ini jurnal yang bereputasi nature, yang bisa diakses oleh siapa saja tanpa harus membayar,” kata Bens.
Menurut Bens penelitian manfaat ikan gabus untuk menurunkan angka stunting ataupun yang berkaitan proses pemulihan tubuh hingga akhirnya mampu tayang di jurnal internasional bergengsi seperti Scientific Reports merupakan suatu kebanggaan.
“Dengan hasil penelitian yang sangat positif ini, diperlukan usaha dari seluruh pihak terkait untuk mempercepat pengentasan stunting, khususnya di Kabupaten Sergai dan wilayah lain di Indonesia. Ke depannya, upaya ini harus tetap dilanjutkan,” papar Bens.DMS/AC