Jakarta (DMS) – Setelah berakhir Desember tahun lalu, subsidi motor listrik masih menggantung hingga sekarang. Imbasnya, produsen terkait harus ikhlas penjualan motor listriknya mengalami penurunan tahun ini.
Salah satu produsen yang mengalami dampak langsung dari penundaan subsidi motor listrik adalah Polytron. Mereka, sebagai pemain baru, harus berjuang lebih keras lagi untuk memasarkan produk-produknya di Indonesia.
“Kita tetap harus jualan terus ya. Kalau penurunan penjualan, pasti ada. Namanya sebelumnya ada subsidi, sekarang tidak ada,” ujar Ilman Fachrian selaku Head of Product EV 2W Polytron Indonesia saat ditemui di Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (15/8).
Ketika kami tanya persentase penurunannya, Ilman tak mau bicara. Dia hanya mengungkap, angkanya benar-benar merosot drastis dibandingkan tahun lalu.
“Nanti aja (angkanya), karena belum selesai tahun ini. Tapi yang jelas, (penurunannya) gede lah. Terasa, pasti terasa,” ungkapnya.
Menariknya, alih-alih menunggu keputusan pemerintah, Polytron justru memberikan subsidi mandiri untuk konsumen-konsumennya di Indonesia. Sementara besarannya sama seperti program pemerintah, yakni Rp 7 juta/unit.
“Harapannya, dengan adanya subsidi polytron yang angkanya sama, apalagi nggak perlu repot pakai skema ‘satu KTP satu motor’, harapannya kita bisa bergerak ke angka yang sama lagi,” tuturnya.
Ilman menegaskan, pihaknya belum diajak diskusi pemerintah soal kemungkinan digelarnya lagi subsidi motor listrik. Dia dan timnya juga tak mau berharap banyak ke pemangku kepentingan.
“Polytron kalau sudah terjun ke suatu bisnis, dalam hal ini motor listrik, pasti akan commit. Jadi biar kita yang ngurus di dapur, kita usahakan produk kita memenuhi kebutuhan konsumen. Kami tinggal tunggu respons konsumen aja,” kata dia.
Sebagai catatan, subsidi motor listrik yang berlaku tahun lalu memungkinkan konsumen mendapat potongan harga Rp 7 juta/unit. Menurut kabar yang beredar, kebijakan tersebut akan berlanjut mulai bulan ini. Namun, hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi.DMS/DC
