Berita Maluku Terkini Hari Ini
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Berita Maluku Terkini - Radio DMS
No Result
View All Result

Tambang Emas Ilegal Gunung Botak Terus Beroperasi, Aparat dan Pemerintah Terkesan Tutup Mata

Radio DMS 1027FM by Radio DMS 1027FM
Tuesday, 5 August 2025
in Berita Maluku, Berita Kabupaten Buru
0
tembang emas gunung botak

tembang emas gunung botak

Namlea, Pulau Buru (DMS) – Gunung Botak, salah satu kawasan yang dahulu dikenal sebagai daerah konservasi alam di Pulau Buru, kini berubah menjadi ladang kematian bagi lingkungan hidup dan ancaman nyata bagi kesehatan warga sekitar.

Aktivitas penambangan emas ilegal yang berlangsung selama bertahun-tahun di kawasan ini kini terus marak, dan ironisnya, seperti dibiarkan begitu saja oleh aparat keamanan dan pemerintah daerah.

Berita Lainnya

Efisiensi Anggaran Pusat, Dampaknya Mengancam Laju Pembangunan di Daerah

Penjualan Ikan di Pasar Arumbai Ambon Masih Terkendali

Harga Ikan di Pasar Binaya Masohi Alami Fluktuasi, Tongkol Dijual Rp35 Ribu per Ekor

Sejak awal 2024, aktivitas penambangan emas di Gunung Botak menunjukkan peningkatan signifikan. Ratusan penambang liar, yang diduga berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, memadati lokasi tambang yang kini terlihat seperti gurun buatan manusia dipenuhi lubang-lubang besar, tumpukan tanah, dan genangan air keruh beracun.

Meski sebelumnya sudah beberapa kali ditutup oleh pemerintah, termasuk operasi besar-besaran pada tahun 2019, fakta di lapangan menunjukkan bahwa larangan tersebut tidak pernah benar-benar efektif. Kegiatan tambang ini terus berjalan, bahkan dengan sistem yang semakin terorganisir.

Salah satu hal paling mengkhawatirkan dari penambangan ilegal ini adalah penggunaan bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan sianida. Dua bahan ini digunakan untuk memisahkan emas dari batuan mineral, proses yang cepat tetapi sangat merusak lingkungan.

Dari hasil investigasi lapangan yang dilakukan, ditemukan bahwa air limbah dari pengolahan emas dialirkan langsung ke sungai-sungai tanpa pengolahan. Sungai Anahoni dan Sungai Waiapo, dua sumber air utama masyarakat, telah tercemar berat.

Akibatnya, warga yang menggantungkan hidup dari sungai terpaksa mengambil air dari sumber yang lebih jauh atau membeli air bersih dengan harga mahal. Beberapa kasus keracunan, penyakit kulit, dan gangguan pernapasan bermunculan di sekitar desa-desa yang terdampak.

Yang menjadi sorotan utama adalah kesan pembiaran dari pihak berwenang. Meskipun aktivitas tambang ini berlangsung secara terbuka dan diketahui publik, penegakan hukum terlihat sangat lemah. Beberapa sumber bahkan menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum aparat keamanan yang “membekingi” kegiatan tersebut.

Pemerintah daerah pun dinilai tidak serius. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan resmi dari Bupati Buru maupun dari dinas lingkungan hidup terkait langkah konkret penghentian tambang ilegal ini.

Selain merusak lingkungan, kegiatan ini juga memicu konflik sosial antar kelompok penambang, serta antara penambang dan warga lokal. Persaingan antar kelompok penambang kerap berujung bentrokan, bahkan sempat menimbulkan korban jiwa. Di sisi lain, masyarakat adat yang selama ini menjaga kawasan Gunung Botak merasa hak tanah ulayat mereka dilanggar secara sepihak.

Berbagai elemen masyarakat sipil, termasuk mahasiswa, LSM, dan tokoh agama, mendesak pemerintah pusat turun tangan. Mereka menuntut evaluasi terhadap aparat keamanan di wilayah tersebut serta membentuk satuan tugas khusus yang independen untuk menghentikan praktik tambang ilegal di Gunung Botak.

Gunung Botak kini menjadi simbol kegagalan pengelolaan sumber daya alam dan lemahnya supremasi hukum di daerah. Di tengah kerusakan lingkungan yang semakin parah dan krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah, masyarakat Pulau Buru menanti tindakan nyata.

Penutupan total tambang ilegal, pemulihan lingkungan, penegakan hukum yang tegas, serta keterlibatan masyarakat adat dan lokal dalam pengelolaan sumber daya merupakan langkah mendesak. Tanpa itu, Gunung Botak hanya akan menjadi kenangan pahit dari tanah emas yang berubah menjadi neraka ekologis.DMS

Tags: #terusBeroperasiBotakEmasGunungIlegalTambang
Previous Post

Dinas Pendidikan Maluku Tengah Larang Sekolah Lakukan Pungutan Berlebihan ke Orang Tua Siswa

Next Post

Komjen Dedi Prasetyo Resmi Jabat Wakapolri Gantikan Komjen Ahmad Dofiri

Berita Terkait

kantor gub maluku
Berita Maluku

Efisiensi Anggaran Pusat, Dampaknya Mengancam Laju Pembangunan di Daerah

Saturday, 11 October 2025
ikan lema
Berita Maluku

Penjualan Ikan di Pasar Arumbai Ambon Masih Terkendali

Saturday, 11 October 2025
pasar ikan binaya
Berita Maluku

Harga Ikan di Pasar Binaya Masohi Alami Fluktuasi, Tongkol Dijual Rp35 Ribu per Ekor

Saturday, 11 October 2025
demo pemuda haya
Berita Maluku

Polisi Harus Bebaskan Dua Aktivis Lingkungan Hidup Desa Haya

Friday, 10 October 2025
parkir depan mcm
Berita Maluku

Dishub Kota Ambon Tutup Sejumlah Lokasi Parkir Dalam Kota

Friday, 10 October 2025
demo dana siswa sbt
Berita Maluku

Pemuda Maluku Minta Kejati Usut Dugaan Korupsi Dana Beasiswa SBT

Friday, 10 October 2025
Next Post
Komjen Pol. Dedi Prasetyo

Komjen Dedi Prasetyo Resmi Jabat Wakapolri Gantikan Komjen Ahmad Dofiri

STREAMING


Download Aplikasi Radio DMS
Berita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon

 

Berita Maluku Terkini – Radio DMS

Portal berita yang menyediakan berita ambon, berita maluku, berita maluku hari ini, dan berita ambon hari ini aktual dan terpercaya.

MEDIA GROUP

  • DMS 102,7 FM Ambon
  • Carang TV Ambon
  • Duta 90,9 FM Ambon
  • Duta 98,7 FM Masohi
  • Ambon 96,8 FM Ambon

ALAMAT RADIO DMS

Studio & Kantor

JL. AY. PATTY No. 21, Lt. 2 AMBON, MALUKU 97124
Telp. : 0911-353325, 341900, 353329
Fax. : 0911-347423
Email : marketing@radiodms.com / emahaly@yahoo.com

 

 

  • Disclaimer
  • DMS MEGA Hits
  • DMS Trend 21
  • Home
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Station Radio Di Ambon
  • Tentang Kami

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.