Mataram (DMS) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa tiga bibit siklon tropis dan gelombang atmosfer aktif telah menyebabkan angin kencang di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Satria Topan Primadi, menyatakan bahwa pola angin di NTB umumnya bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan antara 5 hingga 40 knot.
BMKG mendeteksi keberadaan bibit siklon tropis 96P di sebelah utara Australia, 90S di Samudra Hindia sebelah selatan NTB, serta 99S di Samudra Hindia sebelah selatan Banten. Selain itu, gelombang atmosfer aktif di wilayah ini semakin memperkuat kondisi cuaca ekstrem.
Hingga 6 Februari 2025, NTB diprakirakan mengalami angin kencang serta hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir. Gelombang laut tinggi juga berpotensi terjadi, terutama di perairan selatan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, dengan ketinggian mencapai 2,5 hingga 4 meter.
“Gelombang laut dengan kategori sedang hingga tinggi, lebih dari 2 meter, dapat terjadi di sebagian besar wilayah NTB,” ujar Satria.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan gangguan visibilitas akibat cuaca ekstrem.DMS/AC