Berita Maluku, Ambon – Museum Siwalima Provinsi Maluku resmi menutup kegiatan ‘Lokakarya dan Lomba Bedah Koleksi Museum Siwalima Tahun 2022, bertemakan “Identitas Lokal dan Budaya Orang Maluku”.
Penutupan dilakukan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Husen, berlangsung di pelataran Museum Siwalima kawasan Taman Makmur, Kecamatan Nusaniwe, Senin (11/07)
Dari 5 koleksi pilihan yang dibedah oleh sepuluh tim, dewan juri Budayawan F.Sahusilawane dan Susi Latuconsina Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia di IAIN Ambon memutuskan, Tim Planologi dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, sebagai juara I (pertama) disusul Tim Pala dari UKIM Ambon, Juara III ditempati Tim Flower juga dari Unpatti Ambon.
Sementara untuk juara harapan I diraih Tim FAF dari Unpatti, Juara Harapan II Tim Ambones dari STIA Alasaka dan Tim Development asal Unpatti menempati juara harapan III.
Para pemenang mendapatkan uang tunai untuk masing-masing untuk juara I sebesar Rp.9 jt, juara II Rp. 8 jt dan Rp7 jt untuk pemenang ketiga.
Juara harapan I Rp5.5 jt, harapan II Rp4.5 jt dan harapan III senilai Rp3 jt.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Husen dalam sambutannya mengapreasisasi para perserta yang mengikuti Lomba Bedah Koleksi yang untuk ketiga kalinya diselenggarakan oleh Museum Siwalima Ambon.
Disebutkan Museum Siwalima memiliki tugas menyebarluaskan informasi benda sejarah, dari berbagai ragam bentuk warisan budaya Nusantara.
Dijelaskan satu benda atau koleksi bisa dipamerkan di ruang pamer untuk dinikmati para pengunjung apabila benda tersebut sudah memiliki data dukung atau kajian awal sebagai bahan informasi kepada pengunjung.
Dengan adanya Lokakarya dan Bedah Museum Siwalima l makin memperkaya data dan informasi koleksi Museum tersebut, bukan hanya data lisan lebih daripada itu data pustaka.
Husen juga menyatakan Dinas Pendidikan Provinsi Maluku siap memfasilitasi kegiatan kunjungan para pelajar siswa ke Museum Siwalima Ambon.
Husen juga berharap perserta yang mengikuti kegiatan ini bisa membentuk satu komunitas pencinta museum dan menjadi folentir ketika Museum Siwalima menggelar yang sama di program selanjutnya.
Diketahui kegiatan Bedah Koleksi untuk ketiga kali ini didahului lokakarya. Pemberian materi oleh para narasumber yang telah ahli dalam bidang ilmunya, dilanjutkan dengan penelitian koleksi, penelitian sumber pustaka oleh para peserta sebagai referensi menunjang bobot penulisan.DMS