Jakarta (DMS) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin (16/6).
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyatakan bahwa operasi ini merupakan respons atas sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan kelompok tersebut, termasuk pembunuhan terhadap pekerja gereja di Wamena serta perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal.
“TNI hadir untuk menghentikan teror dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat,” ujar Kristomei di Jakarta, Selasa (17/6).
Menurut Kristomei, operasi bermula dari informasi warga mengenai keberadaan empat anggota OPM di sebuah honai di Kampung Ligima. Sekitar pukul 00.14 WIT, personel TNI melakukan pengejaran ke lokasi tersebut, yang berujung pada kontak senjata.
Dalam baku tembak tersebut, dua anggota OPM dilaporkan tewas di tempat. TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu pucuk pistol revolver, satu senjata api rakitan, lima butir amunisi kaliber 9 mm, satu unit radio komunikasi HT, satu ponsel, satu teleskop optik, dan satu unit alat pengukur jarak Leica 1000 YDSAT.
Kristomei menegaskan bahwa operasi dilakukan secara terukur, profesional, dan proporsional.
“Kami mengajak seluruh pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan kekerasan dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi guna membangun Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan, meskipun operasi penegakan hukum terus berjalan, TNI tetap mengedepankan pendekatan dialog dan rekonsiliasi dengan masyarakat.
“TNI membuka ruang bagi siapa pun yang ingin kembali dan berkontribusi positif untuk Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” tuturnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, seorang anggota Kodim 1715/Yahukimo, Serka Seger Mulyana, tewas ditembak dan dianiaya dengan senjata tajam oleh kelompok bersenjata saat melintas menggunakan sepeda motor di Yahukimo sekitar pukul 10.45 WIT.DMS/AC