Berita Kepulauan Tanimbar – Tokoh Pemuda KKT Robert Romrome menyesalkan pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku Wahid Laitupa yang menangapi Bupati Kepulauan Tanimbar (KKT) Petrus Fatlolon yang ‘ngotot’ minta Participating Interest (PI) enam persen dari total 10 persen keuntungan pengelolaan mega proyek Blok Masela dari Provinsi Maluku.
Menurut Robert, selaku wakil rakyat Anggota DPRD Maluku seharusnya ikut mendorong aspirasi yang berasal dari daerah, apalagi aspirasi tentang PI Blok Masela yang sudah barang tentu akan meningkatkan kualitas pembangunan di Provinsi Maluku khususnya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Pernyataan Anggota DPRD Maluku sangat disesalkan karena sebagai wakil rakyat, harus memahami bahwa perjuangan KKT mendapatkan PI 6% adalah demi kepentingan daerah” ujar Robert Romrome, Direktur Sumber Daya Alam Pasific Studies di Jakarta, 20 Maret 2021.
Selanjutnya mantan aktivis PMKRI ini mempertanyakan sikap anggota DPRD Maluku yang berasal dari Dapil 7 yang meliputi Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.
“Anggota DPRD Maluku dari Dapil 7 harus bersikap atas pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku ini, karena perjuangan Bupati KKT adalah perjuangan masyarakat KKT” ujar Romrome yang juga adalah bekas staf ahli wakil Ketua DPD RI tahun 2017-2019.
Ditambahkannya, sebagai anak adat KKT dirinya mendukung perjuangan Bupati KKT dan DPRD KKT yang sedang memperjuangkan kepentingan daerah KKT.
Robert Romrome yang juga adalah Direktur Sumber Daya Alam Pasific Studies ini mendesak pemerintah pusat untuk menyetujui PI 6% yang sedang diperjuangkan pemerintah daerah KKT.DMS