Berita Malteng, Masohi – Aliansi Pemuda dan OKP yang tergabung dalam Generasi Muda Peduli Bangsa (GMPB) melakukan aksi damai turun ke jalan menggelar Orasi Kebangsaan, penolakan Makar terhadap NKRI, digelar di Tugu Pamahanunusa, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Sabtu (23/4/22),
Aksi Damai itu terkait penolakan berbagai tindakan menentang makar terhadap NKRI dengan gerakan Republik Maluku Selatan (RMS), gerakan radikal maupun gerakan separatis.
Orasi Kebangsaan ini dipelopori oleh FKPPI Maluku Tengah, juga melibatkan HMI, Paguyuban AW (Anak Waipo/Putra Putri dari Mantan Prajurit 731 Kabaresi), Himpunan Pemuda Kelurahan Lesane, Himpunan Pemuda Kelurahan Letwaru, Pemuda Negeri Sepa, Pemuda Negeri Tamilouw dan Pemuda Katolik.
Sebanyak 60 pemuda pemudi yang dipimpin Imran Matdoan, dengan korlap Rajab Usman dan Merson Laturake ini sepakat menyatakan kesetiaan kepada NKRI. Mereka menolak keras aksi terorisme, separatisme dan radikalisme, menolak keras tindakan makar OPM dengan segala underbouwnya, menolak RMS
Ketua FKPPI Maluku Tengah Gomal Nussy mengatakan, Orasi Kebangsaan, bermaksud menentang dan menolak adanya upaya dari segelintir orang sebagai simpatisan RMS. Mereka diketahui telah termakan isu tentang RMS baik di dalam maupun luar negeri.
GMPB dalam penyampaian penolakanya baik melalui pengeras suara maupun melalui spanduk, mengutuk keras adanya upaya penaikan bendera benang raja (Bendera RMS) di wilayah Maluku pada umumnya dan Maluku Tengah pada khususnya.
Sejumlah spanduk bertuliskan di bawah antara bertuliskan Menyatakan Kesetian Kepada NKRI, Menolak Keras Aksi Terorisme, Menolak keras Separatisme, Menolak Keras Radikalisme, Menolak Keras Tindakan Makar, No OPM dengan segala Underbouwnya juga No RMS.
Pemuda-pemudi ini juga mendukung upaya pemerintah terutama TNI-Polri dalam memberantas kelompok yang menamakan dirinya TPNPB-OPM dengan segala bentuk underbouw-nya. Sehingga diharapkan dapat menciptakan stabilitas di bumi Papua.
Pada akhir aksi dilakukan pembakaran replika bendera RMS (Benang Raja) dan bendera OPM (Bintang Kejora). Hal ini sebagai simbol menolak keras terhadap keberadaan serta segala bentuk kegiatan dan tindakan Makar yang dilakukan.
Maluku dan juga Papua sah dalam bingkai NKRI, cinta damai dan lebih terpenting cinta kemerdekaan, cinta kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Selain berorasi, massa juga berbagi takjil kepada pengguna jalan raya yang melewati area aksi, demi menghormati masyarakat Muslim yang tengah berpuasa.DMS