Namlea, Pulau Buru (DMS) – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Waeapo di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, harus diselesaikan sesuai target pada tahun 2026.
Penegasan itu disampaikan Wapres saat meninjau langsung progres pembangunan proyek strategis nasional tersebut di Pulau Buru, Selasa (14/10/2025). Dalam kunjungannya, Wapres menekankan pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu dan sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan.
“Bendungan Waeapo harus selesai tahun 2026. Pembangunan ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan nelayan,” ujar Gibran.
Proyek bendungan senilai Rp2,1 triliun ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Maluku, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional. Wapres menjelaskan, bendungan tersebut memiliki fungsi strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian, menjamin pasokan air baku, serta membuka peluang pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Selain itu, Gibran juga mengingatkan agar pembangunan Bendungan Waeapo tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah tersebut.
“Kita harapkan proyek ini bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, termasuk sektor pariwisata lokal di Pulau Buru,” tambahnya.
Kedatangan Wapres bersama rombongan di lokasi proyek menggunakan tiga helikopter TNI AU sekitar pukul 13.10 WIT.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Wapres Al Muktabar, Staf Khusus Wapres Achmad Aditya,Karopers Media dan Informasi Rusmin Nurjadin,Karopam Marsma TNI Ali Sudirman Pasaribu, serta Ajudan Wapres Kombes Pol Ruruh Wicaksono.
Dari unsur daerah dan militer hadir Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Kapolda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto, Bupati Buru Ikram Umasugi, Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang, dan Dandim 1506/Namlea Letkol Inf Heribertus Purwanto.DMS