Berita Maluku Utara, Ternate – Sejarah mencatat bahwa Indonesia selalu menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati dunia, termasuk rempah-rempahnya. Pengiriman cengkeh secara besar-besaran dari Kesultanan Tidore ke Spanyol pada tahun 1521 menjadi momentum yang menunjukkan kepada dunia bahwa sumber rempah-rempah memang berada di Timur, atau Nusantara.
Dalam kunjungannya ke Maluku Utara, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin berharap potensi kekayaan rempah yang ada saat ini dapat menghidupkan kembali jalur rempah nusantara di negeri berjuluk Moloku Kie Raha atau Kesultanan Empat Gunung itu.
“Jalur rempah kita dulu merupakan pusat perdagangan internasional. Tidak hanya rempah-rempah untuk memasak, tapi juga parfum, kosmetik, dan berbagai macam manfaat. Saya kira ini kekayaan kita yang tidak dimiliki negara lain,” ujar Wapres dalam keterangan pers usai menghadiri acara Penguatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Menuju Indonesia Bebas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Gamalama Ballroom, Hotel Sahid Bela Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (12/5/2023) pagi.
Lebih lanjut Wapres mengatakan, Mesir yang bukan merupakan negara penghasil kopi dan rempah-rempah mampu menjual kopi dan rempah-rempah ke negara-negara Amerika dan Eropa dalam jumlah besar.
“Mesir adalah pengekspor kopi yang diolah dengan rempah-rempah dan dijual ke Amerika dan Eropa, tapi setelah saya tanya ternyata kopi dan rempah-rempah itu berasal dari Indonesia,” katanya.
Untuk itu, Wapres menegaskan, dengan sumber daya lokal yang ada dan pengolahan yang cermat, potensi kopi rempah dapat menjadi produk perdagangan nasional yang menjanjikan.
“Kalau ini kita kelola lagi, kita bangun lagi, pertama-tama harus ada proses hilirisasi di dalam negeri, sehingga menjadi produk jadi, kemudian ada penanaman kembali yang terpola, ada offtaker yang menjadi perantara,” ujarnya.
Wapres juga menilai, jika upaya ini berhasil, masyarakat lokal akan diuntungkan dengan memberdayakan sumber daya alam dan masyarakat sekitar.
“Kalau hilirisasi produk pertanian berjalan, masyarakat kecil akan tercerahkan, tidak seperti [sektor] pertambangan yang lebih banyak menguntungkan pengusaha,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Wapres optimis dengan komitmen pemerintah dan kerja sama petani serta masyarakat, Indonesia dapat kembali menjadi negara penghasil rempah-rempah terbesar di dunia.
“Kita tidak boleh kalah dari India yang dulunya bukan sentra rempah-rempah. Artinya, kita harus membangun kembali jalur rempah di masa depan. Itulah komitmen pemerintah untuk menghidupkan kembali jalur rempah,” pungkasnya.
Turut mendampingi Wapres dalam konferensi pers ini, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. DMS