Namlea, Kabupaten Buru, (DMS) – Warga Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, mengambil inisiatif menggalang dana untuk memperbaiki jalan rusak dengan melakukan pungutan sukarela kepada pengendara yang melintas.
Mereka tidak menentukan besaran nominal sumbangan, namun berharap dana yang terkumpul dapat digunakan untuk membeli sirtu guna menimbun jalan yang berlubang.
Iwan Susanto, salah satu warga, mengungkapkan bahwa ruas jalan penghubung antara Mako dan Kayeli telah mengalami kerusakan parah selama hampir 10 tahun.
Selain berlumpur, jalan ini juga bergelombang, sehingga menyulitkan pengendara maupun pejalan kaki. Bahkan, pada beberapa titik, jalan tergenang air.
Menurutnya kondisi ini sangat menyulitkan, terutama bagi anak-anak yang pergi ke sekolah. Mereka sering terlambat karena sulitnya akses melewati jalan itu.
Muji, seorang pengendara ojek, menambahkan bahwa saat musim kemarau, jalan ini dipenuhi debu, sementara saat hujan, menjadi berlumpur dan sulit dilalui.
Jalan ini merupakan satu-satunya akses penghubung antar desa di kecamatan tersebut, yang juga menjadi jalur utama bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi, seperti perkebunan dan pertanian.
Hingga kini, belum ada perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pusat terhadap kondisi jalan tersebut.
Warga berharap upaya penggalangan dana ini dapat menjadi solusi sementara sambil menunggu tindakan dari pihak berwenang.
Diketahui Kondisi ruas jalan penghubung Mako-Kayeli di Kabupaten Buru semakin memburuk sejak dibangun dan hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Jalan yang berstatus provinsi ini hingga saat ini belum tertangani dengan baik, dan menjadi keluhan warga sekitar, termasuk anggota dewan.
Kerusakan jalan yang parah membuat kendaraan roda dua dan empat kesulitan melintas. Berdasarkan pantauan jurnalis Carang TV, jalan tersebut dipenuhi lubang dan kubangan air, terutama saat hujan turun, yang semakin menyulitkan pengguna jalan.
Selain kerusakan jalan, banyak sungai besar di daerah tersebut yang tidak memiliki jembatan, sehingga mengganggu aktivitas warga, terutama saat musim penghujan.Pada musim penghujan, kendaraan roda dua dan empat sangat kesulitan melewati jalan tersebut.
Kerusakan paling parah terjadi di Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata. Akibat kondisi jalan yang rusak, sejumlah kecelakaan terjadi dan biaya transportasi menuju Namlea, ibu kota Kabupaten Buru, menjadi sangat tinggi.
Selain itu, jalan ini merupakan satu-satunya akses utama, sementara alternatif akses laut tidak aman, terutama saat musim hujan dan gelombang tinggi. Setiap tahunnya, selalu ada kecelakaan laut yang mengakibatkan kerugian, bahkan korban jiwa.
Upaya untuk meningkatkan status jalan ini telah disampaikan ke Pemerintah Pusat sejak 2020, namun hingga kini belum terealisasi.
Penyelesaian dua ruas jalan ini, katanya, sudah lama menjadi harapan publik di Pulau Buru, khususnya di Kecamatan Waelata dan Kayeli. DMS