Berita Ambon – Sejumlah warga Kota Ambon antusias menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi Kamis (20/04) pada pukul 13: 30 di sejumlah lokasi terbuka di kota Ambon.
Tidak sedikit dari mereka yang menyaksikan momen tersebut, sambil mengabadikanya melalui ponsel genggam (handphone).
Pantauan DMS media Group dari Jalan AY Patty pada Pukul 13:34, cuaca saat terjadi Gerhana tidak terlalu cerah, tertutup awan. Kondisi langit kota Ambon saat fenomena ini gelap mirip seperti jelang sore.
Kendati demikian peristiwa ini cukup jelas terlihat dengan bulatan seperti cicin.
Kendati kualitas ‘jepretan’ kamera ponsel tidak terlalu fokus dan jernih karena sedikit terhalang awan dan bias cahaya , namun cukup bagi warga untuk bisa merekam dan menjadikan dokumen gambar yang cukup menarik sekaligus bersejarah.
Mengetahui peristiwa ini warga baik yang pejalan kaki maupun warga yang sedang berbelanja sengaja berkumpul di ruang terbuka, untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.
Bahkan beberapa warga sengaja merekam dengan aplikasi video proses gerhana matahari yang terjadi mulai dari fase awal gerhana walaupun tidak berlama-lama karena mata terasa sakit akibat cahaya yang ditimbulkan.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mempublikasikan lokasi dan jadwal terjadinya gerhana matahari hibrid pada 20 April 2023.
Merujuk keterangan BMKG, puncak gerhana terjadi di Biak pukul 13.57 WIT dan Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pukul 13.22 WIT.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Djati Cipto Kuncoro yang dikonfirmasi, Kamis (20/04) menyebutkan, Gerhana Matahari Total di Ambon terjadi pada pukul 11 lebih WIT. Sedangkan puncak Gerhana terjadi pada pukul 13:30 WIT.
Dikatakan, selain di Biak fenomena Gerhana Matahari Total ini bisa diamati di Pulau Kisar Kabuapten,Maluku Barat Daya (MBD) dengan durasi 1 menit lima detik .
Sedangkan sebagian wilayah Maluku mengalami gerhana matahari sebagian karena merupakan wilayah utara dan selatan dari jalur gerhana matahari total.
Durasi gerhana matahari sebagian dapat diamati di sejumlah wilayah di Maluku, khususnya di Ambon selama 3 Jam 9 menit 28.7 detik yakni di pukul 13:34:25.8 WIT.
Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida dilakukan BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon terpusat di tugu Christina Martha Tiahahu, kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau Kota Ambon.
fenomena langka ini mulai diamati pada pukul 10.30 WIT dan BMKG telah menyiapkan peralatan teropong yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melihat langsung proses gerhana.
fenomena Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari, dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
Gerhana Matahari Hibrida merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena, sehingga peristiwa itu relatif terjadi cukup langka. total.DMS