Berita Ambon – Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Kota Ambon di Pelabuhan Enrico, Ambon, Selasa (15/07) ramai diserbu warga. Warga rela mengantri karena bahan kebutuhan pokok yang dijual di gerai GPM ini sangat murah.
Kegiatan untuk kedua kalinya ini, merupakan implementasi strategi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga daya beli masyarakat tetap terjangkau.
Bahan pangan yang dijajakan dengan harga miring antara lain, beras premium Rp. 65.000/5kg, Beras SPHP Rp. 57.500/5 kg, Telur Ayam Rp. 58.000/Rak, Minyak Goreng Rp. 14 000/botol,
Selain itu Gula Pasir Rp. 16 000/Kg, Bawang Merah Rp. 25. 000/Kg, Bawang Putih Rp. 30.000/Kg, Tomat Rp. 18 .000/kg, Sayur Sawi/Bayam/Kangkung Rp. 6.000/Kg, Cabe keriting Rp. 25.000/Kg, Cabe rawit Rp. 25.000/kg.
Damayatani salah satu warga yang turut berbelanja dalam pasar murah ini mengapresiasi Pemkot karena telah mengadakan kegiatan gerakan pangan murah.
Dia berharap kegiatan pangan murah ini bisa dilakukan setiap saat , karena sangat membantu masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu .
Hal yang sama juga diraskan Rudy warga Perigilima, Nusaniwe. Dia mengatakan dengan berbelanja di GPM itu, ia dapat menghemat pengeluaran untuk membeli kebutuhan lainya.
Rudy membandingkan selisih harga pangan yang dijual di gerai GPM jauh lebih murah dibanding harga pasar. Selisihnya Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.
Ia mencontohkan untuk harga beras SPHP di GPM hanya dijual Rp58 ribu, sementara di pasaran Rp 75 ribu untuk kemasan 5 Kg, kemudian satu rak telur di pasar dijual Rp70 ribu, sedangkan di GPM di Rp58.000.
Sebelumnya Pemerintah Kota Ambon melalui Plt. Kepala Dinas Kominfo Kota Ambon, Ronald Lekransy, mengatakan GPM kedua ini berlangsung di Pelabuhan Rakyat Enrico, Jalan Pantai Mardika.
Disebutkan kalau GPM bagian dari implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan menjaga daya beli masyarakat tetap terjangkau atas kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan harga. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh OPD Teknis lingkup Pemkot.
Dengan harga yang terjangkau Lekransy berharap kedepan kondisi stok pangan tersedia dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Untuk diketahui, Pada Juni 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar 3,63 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,78. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 4,49 persen dengan IHK sebesar 109,10.
Pemkot Ambon, lanjutnya, berkomtimen penuh terhadap upaya pengendalian inflasi, dan melalui koordinasi bersama Pemerintah Propinsi Maluku, Rakor Pengendalian Inflasi yang secara rutin digelar Kemendagri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kegiatan GPM direncanakan akan digelar selama 4 (empat) kali, yakni setiap hari Selasa pada jam dan lokasi yang sama.DMS