Jakarta (DMS) – Kasus stroke dan serangan jantung yang terjadi di kamar mandi bukanlah hal yang jarang. Tak sedikit orang yang mengalami kondisi gawat darurat ini saat mandi, bahkan hingga berujung pada kematian. Apa penyebab di balik fenomena ini?
Menurut dr Ricky Gusanto Kurniawan, SpN, SubspNIIO (K), FINR, seorang neurolog dari Mayapada Hospital, penyebab utama bukan semata karena waktu mandi seperti malam hari, melainkan karena aktivitas yang terjadi saat mandi itu sendiri.
“Banyak pasien datang ke rumah sakit dengan riwayat kejadian saat mandi. Bukan hanya stroke, tetapi juga serangan jantung di kamar mandi. Kita sering mendengar kasus seperti itu,” ujarnya
Dr Ricky menjelaskan, aktivitas saat mandi bisa memberikan beban fisik yang signifikan, terutama bagi lansia. Salah satu faktor risiko adalah mengejan, misalnya saat membilas atau membersihkan tubuh.
Pada orang lanjut usia, mengejan dapat menyebabkan penurunan detak jantung secara drastis, yang bisa mengarah pada kehilangan kesadaran, stroke, atau serangan jantung.
Selain itu, meskipun terkesan ringan, mandi adalah aktivitas fisik yang cukup intens. Gerakan cepat saat menggosok tubuh, mencuci rambut, atau membilas diri bisa memicu peningkatan kerja jantung.
“Jangan anggap mandi itu aktivitas ringan. Kita biasanya mandi dengan cepat dan penuh semangat. Gerakan seperti menggosok tubuh dilakukan dengan tenaga, apalagi kalau waktu mandi hanya lima menit. Itu memberi beban fisik tersendiri,” katanya.
Risiko juga meningkat saat mandi dengan air dingin, terutama di malam hari. Perubahan suhu mendadak membuat pembuluh darah menyempit dan jantung harus menyesuaikan detaknya.
Bagi individu yang memiliki masalah jantung atau pembuluh darah, kondisi ini bisa memicu serangan serius.
“Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, khususnya lansia atau yang memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, untuk lebih berhati-hati saat mandi.
Hindari mandi terlalu malam atau menggunakan air yang terlalu dingin, dan lakukan aktivitas mandi dengan tenang,” imbaunya.DMS/DC