Jakarta (DMS) – Merkuri merupakan unsur logam berbahaya yang secara alami terdapat di udara, air, dan tanah. Salah satu sumber utama paparan merkuri bagi manusia adalah melalui konsumsi ikan dan makanan laut.
Ikan dapat menyerap merkuri dari lingkungan perairan, terutama dari sungai dan laut yang tercemar. Paparan merkuri dalam jumlah tinggi berpotensi menimbulkan gangguan serius pada sistem saraf, otak, ginjal, paru-paru, hingga sistem kekebalan tubuh.
Gejala umum akibat paparan merkuri meliputi kelemahan otot, kesemutan, gangguan penglihatan, dan masalah mental. Karena itu, penting untuk memperhatikan jenis ikan yang dikonsumsi agar tidak melebihi batas aman yang direkomendasikan.
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang dikutip oleh CNBC Indonesia, berikut adalah 10 jenis ikan dengan kandungan merkuri tinggi yang sering dikonsumsi masyarakat, termasuk di Indonesia:
Tuna (0,350 ppm)
Jenis tuna seperti albacore memiliki kadar merkuri yang relatif tinggi. Konsumsi tuna perlu dibatasi, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.
King Mackerel (0,730 ppm)
Berbeda dari makarel kalengan, king mackerel adalah spesies besar yang sering dijadikan tangkapan sport fishing. Kandungan merkurinya tergolong tinggi.
Bigeye Tuna (0,689 ppm)
Ikan tuna bermata besar ini memiliki rasa lezat, namun kadar merkurinya cukup mengkhawatirkan dan disarankan tidak dikonsumsi secara rutin.
Lobster (0,166 ppm)
Meskipun kandungan merkurinya tergolong sedang, konsumsi lobster dalam jumlah besar atau terlalu sering tetap perlu diwaspadai.
Swordfish atau Ikan Todak (0,995 ppm)
Dikenal sebagai ikan predator dengan daging tebal dan gurih, ikan ini memiliki salah satu kandungan merkuri tertinggi.
Hiu (0,979 ppm)
Daging hiu kerap dijadikan hidangan di beberapa budaya. Namun, karena statusnya sebagai predator puncak, kandungan merkurinya sangat tinggi.
Tilefish atau Ikan Jabad (1,123 ppm)
Tilefish menempati urutan teratas dalam hal kandungan merkuri. Ikan ini memiliki umur panjang, yang menyebabkan akumulasi merkuri tinggi.
Orange Roughy (0,571 ppm)
Merupakan ikan laut dalam yang hidup hingga ratusan tahun. Kandungan merkurinya tinggi karena proses akumulasi jangka panjang.
Marlin (0,485 ppm)
Ikan marlin disukai karena tekstur dan rasanya. Namun, konsumsi harus dibatasi karena kandungan merkurinya cukup signifikan.
Barramundi (0,167 ppm)
Dikenal juga sebagai ikan kakap putih, barramundi menyebar luas di kawasan Asia Tenggara. Meski kadar merkurinya sedang, konsumsinya tetap perlu dikontrol.
Organisasi kesehatan seperti WHO dan BPOM menyarankan untuk mengonsumsi ikan secara seimbang, memilih jenis ikan dengan kandungan merkuri rendah, serta membatasi konsumsi pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Kadar merkuri di atas diukur dalam satuan part per million (ppm), dan diklasifikasikan berdasarkan standar FDA.DMS/DC