Berita Internasiona;, Ahmehabad – Korban tewas akibat jembatan gantung runtuh di India naik menjadi 134 pada Senin dan para pejabat khawatir jumlah itu dapat bertambah ketika pihak berwenang membuka kasus kriminal menjadi salah satu kecelakaan paling mematikan di negara itu selama 10 tahun terakhir.
Jembatan era kolonial di atas Sungai Machhu di pusat kota Morbi penuh sesak dengan wisatawan yang menikmati perayaan liburan ketika jembatan itu runtuh pada Minggu malam, menenggelamkan orang sekitar 10 meter (33 kaki) ke sungai di bawahnya.
Sekitar 400 orang telah membeli tiket untuk naik ke jembatan untuk merayakan festival Diwali dan Chhath Puja, kurang dari seminggu setelah bentang dibuka kembali setelah renovasi.
Rekaman video dari situs di negara bagian barat Gujarat pada hari Senin menunjukkan petugas penyelamat di perahu karet mencari mayat di sungai.
“Jumlah korban tewas dalam insiden runtuhnya jembatan itu mencapai 134 orang. Operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut,” kata seorang pejabat senior, NK Muchhar, seraya menambahkan bahwa jumlah korban bisa bertambah.
Polisi mendaftarkan kasus pidana terhadap orang yang tidak disebutkan namanya yang bertanggung jawab atas renovasi, pemeliharaan, dan pengelolaan jembatan. Grup Oreva, pembuat peralatan listrik yang berbasis di Gujarat, bertanggung jawab untuk memelihara jembatan, tetapi juru bicara perusahaan tidak menanggapi panggilan yang meminta komentar.
Pemerintah telah membentuk tim beranggotakan lima orang untuk menyelidiki bencana tersebut.
Seorang saksi yang mengidentifikasi dirinya sebagai Raju mengatakan kepada rekan Reuters ANI bahwa dia melihat orang-orang tergantung di jembatan tetapi mereka terpeleset dan jatuh ke sungai.
“Saya membawa banyak anak ke rumah sakit,” katanya.
Perdana Menteri Narendra Modi, mantan kepala menteri Gujarat, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban.
“Dalam masa duka ini, pemerintah bersama keluarga yang ditinggalkan dalam segala hal. Pemerintah Gujarat melakukan operasi bantuan dan penyelamatan sejak kemarin. Pemerintah pusat juga memberikan semua bantuan kepada pemerintah negara bagian,” katanya.
Jembatan sepanjang 230 meter (755 kaki) ini dibangun selama pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1877.
Personel angkatan bersenjata bersama dengan manajemen bencana nasional dan tim darurat dari distrik terdekat dikerahkan untuk melacak orang hilang dan membantu operasi penyelamatan, kata Muchhar.
Penyelam pemulihan sedang mencari mayat di sungai yang keruh, VVN Prasanna Kumar, seorang perwira senior tim penanggulangan bencana nasional, mengatakan kepada ANI.
“Satu-satunya tantangan adalah air berlumpur yang menyebabkan masalah visibilitas,” katanya.
“Kami menduga mungkin ada orang yang terjebak di bawah lantai jembatan,”. ujarnya. DMS
Sumber : Reuters