Jakarta – Dampak longsor yang menerjang wilayah Jakarta Selatan masih dirasakan oleh 24 jiwa dari 8 kepala keluarga (KK) yang terpaksa mengungsi akibat tebing setinggi 20 meter yang runtuh.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah aktif terlibat dalam penanganan situasi ini. “Kami telah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak yang kini mengungsi di rumah tetangga,” ungkap Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Muhammad Nur, di Jakarta, Selasa.
Lokasi longsor terjadi di Jalan Swadaya 1 RT/RW 009/09, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ancaman longsor tersebut mengenai delapan KK yang rumahnya berada dekat dengan titik kejadian.
Sejak peristiwa tersebut pada Kamis (28/3), berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak berwenang. Salah satunya adalah penutupan area longsor dengan menggunakan terpal dan karung-karung. “Untuk penanganan awal, kami telah menambahkan terpal dari BPBD,” tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Lurah Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Puji Meilita, menyatakan bahwa longsor diduga disebabkan oleh labilitas tanah yang dipicu oleh hujan deras.
“Longsoran telah mengakibatkan delapan KK atau 24 jiwa terdampak dan terpaksa mengungsi karena situasi yang membahayakan,” katanya.
Saat ini, penanganan tebing longsor dengan kedalaman 20 hingga 30 meter sedang dilakukan oleh 20 petugas PPSU dibantu oleh petugas SDA. Mereka membuat turap sementara menggunakan kayu.
Kelurahan Pejaten Timur juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS Cilicis) untuk memberikan bantuan dalam penanganan longsor serta Baznas (Bazis) Jakarta Selatan untuk meringankan beban pengungsi.
“Semoga dengan usaha bersama ini, penanganan longsor dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga warga dapat segera kembali ke rumah mereka,” ungkapnya. DMS/AC