Makassar – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat bahwa sebanyak 963 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus dirawat di puskesmas maupun rumah sakit selama tahapan Pemilu hingga periode pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.
“Data sementara menunjukkan bahwa ada 963 anggota KPPS yang sakit dan mendapatkan perawatan di puskesmas maupun rumah sakit selama proses Pemilu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, di Makassar pada hari Kamis.
Selain anggota KPPS, terdapat juga 98 anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten/kota, 185 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 31 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang juga harus mendapatkan perawatan kesehatan selama tahapan Pemilu.
Selanjutnya, terdapat 144 petugas Linmas, 64 personel aparat keamanan, 145 saksi, dan 754 pemilih yang juga mengalami masalah kesehatan selama proses Pemilu.
Data dari Dinas Kesehatan Sulsel menunjukkan bahwa hingga hari pencoblosan pada Kamis, 15 Februari 2024, sebanyak 31 orang dirawat di rumah sakit dan 2.350 orang di puskesmas. Kasus-kasus ini terjadi di 24 kabupaten/kota di Sulsel, dengan diagnosa penyakit terbanyak meliputi sakit kepala, hipertensi, demam, dan maag.
Meskipun proses pemungutan dan penghitungan suara masih berlangsung, Ishaq menyatakan bahwa pihaknya terus memantau kondisi di lapangan dan mengambil langkah-langkah mitigasi risiko, serta berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, memberikan apresiasi dan terima kasih kepada petugas kesehatan dan keamanan yang telah bekerja keras selama tahapan Pemilu 2024.
“Kami juga berterima kasih kepada petugas kesehatan. Ini merupakan inovasi kami di Sulsel (Satgas Kesehatan), di mana di setiap lokasi kami memiliki tim kesehatan yang siap memberikan layanan kepada petugas Pemilu dan aparat keamanan untuk menyukseskan Pemilu,” kata Bahtiar.
Pihaknya juga mengimbau kepada petugas kesehatan untuk tetap menjaga kesehatan mereka sendiri agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada petugas Pemilu. “Kami juga berterima kasih kepada media yang telah memberikan informasi dan mendukung Pemilu,” tambahnya.
Sebelumnya, dua anggota KPPS Pemilu 2024, Wiliam Tandi Paelongan dan Daliyah Salsabila, meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah menyebarkan undangan pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS). DMS/AC