Berita Nasional, Jakarta – Evaluasi penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN) selama hampir 2 tahun, sebagai pandemic global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartanto mengatakan, karakteristik COVID-19 sangat dinamis dan bermutasi menjadi berbagai varian, yang membuat pandemic sulit di prediksi.
“Walaupun situasi sudah terkendali namun varian baru juga perlu diwaspadai, karena kita tidak menghendaki adanya gelombang ketiga COVID-19,” Katanya saat Konferensi pers secara virtual, Selasa (25/10/2021).
Airlangga menambahkan, terkait dengan pengembangan realisasi pemulihan ekonomi nasional, kluster kesehatan capaiannya 54,03%, perlindungan sosial 67%, program prioritas 57,07%, dukungan UMKM koorporasi 38,09% dan kluster insentif usaha 96,07%.
Ada beberapa putusan, yaitu :
Program Bantuan Subsisdi Upah
Program BSU dengan target penerima 8.783.350 dengan DIPA sebesar Rp 8,7 Triliun dan pendapat sisa dana BSU sebesar Rp, 1.781.477.000, sehingga penerima BSU diperluas sesuai dengan usulan dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
“Dengan sisa anggaran ini akan ada perluasan sebenyak 1,6 juta pekerja, dan jumlah anggarannya adalah Rp 1,6 Triliun,” Kata Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Top Up Kartu Sembako
Top up menggunakan dana optimalisasi dari kementerian sosial untuk bulan November-Desember dilakukan 3 bulan, masing-masing sebesar Rp 300 Ribu pada 35 Kabupaten/Kota prioritas, terutama dalam penanganan kemiskinan ekstrem.
“Badan Pusat Statistik akan melakukan sensus kemiskinan pada bulan Desember di 35 Kabupaten tersebut,” tambahnya. DMS