Berita Malteng, Masohi – Harga BBM jenis Pertamax dijual para pengecer di Pulau Seram Rp20 ribu/liter BBM jenis Pertalite juga dijual fariatif Rp.14 ribu hingga Rp 16 ribu/liter.
Sesuai penetapan oleh Pertamina untuk provinsi Maluku jenis Pertalite Rp 7.850, Pertamax Rp 12.750, Dexlite Rp 13.250.
Kondisi ini sudah sangat meresahkan warga di belahan bumi Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, beberapa hari belakangan.
DPRD Maluku Tengah meminta PT. Pertamina (Persero) Maluku dan Papua, Depot Pertamina Masohi,segera turun tangan mengatasi kenaikan BBM yang dianggap sangat memberat masyarakat.
Selain Pertamina, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui Dinas Perindag dan Polres Maluku Tengah diminta segera melakukan eksen dilapangan mengatasi lonjakan harga BBM dimaksud.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku Tengah, Hasan Al Katiri yang dikonfirmasi DMS Media Group membenarkan kenaikan harga BBM seperti di beberapa Kecamatan di Seram Utara cukup tinggi
Di Kecamatan Seram Utara, Kecamatan Seram Uatra Timur Kobi misalnya, harga Pertamax di tingkat pengecer Rp18 ribu hingga Rp20 ribu/liter, demikian halnya BBM jenis Pertalite Rp14 ribu hingga Rp18 ribu/liter.
BBM jenis solar juga dijual Rp12 ribu/liter dari harga normal Rp 6000/liter. Harga ini mendekati harga Dexalite Rp.13.250.
Menurut Al Katiri, jika di Pulau Seram yang akses penyaluranya dapat dijangkau melaui darat sudah mengalami kenaikan pada tingkat pengecer, bagaimana dengan harga BBM di wilayah kepuluan seperti Banda dan Pulau Saparua yang penyaluranya melalui jalur laut.
Pantuan DMS media Group di lapangan kenaikan juga terjadi ditingkat pengecer dalam kota Masohi, Ibukota Kabupaten Maluku Tengah, yakni Rp14 ribu/liter untuk jenis Pertamax sedangkan Pertalite Rp11.000.
Demikian halnya di beberapa Depot Mini di Kecamatan TNS Waipia yang jaraknya sangat berdekatan dengan SPBU setempat.
Selain harga BBM yang melambung, keterbatasan stok BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU juga seringkali membuat antrian panjang kendaraan.
Amriyadi salah satu sopir angkot yang dikonfirmasi mengkaui pengisian Pertalite di SPBU dibuka pada jam tertentu pagi atau sore, itupun terkadang stoknya terbatas.
Kondisi ini memaksa pengendara baik roda dua maupun roda empat, rela mengantiri hingga berjam-jam.
Diakui dirinya pernah mengantri dari jam pukul 13:00 WIT sampai pukul 15:00 WIT .Kondisi berimbas terhadap pendapatanya menjadi menurun.
Oleh karena itu,dia meminta agar ada langkah khusus dari Pemkab Maluku Tengah dan Pihak Pertamina serta aparat mengatasi ketersediaan BBM di kota Masohi.DMS