Berita Buru, Namlea – Gubernur Maluku Murad Ismail mengingatkan warga di Kabupaten Buru senantiasa menjaga dan melestraikan kultur budaya dan kearifan lokal menjadi garda terdepan membangun pemerintahan yang baik di Bumi Bupolo.
“Negeri dan desa sebagai garda terdepan memiliki nilai-nilai kurltural dan historis, perlu ditata sedemikian rupa sehingga memiliki landasan pokok dan setiap kearifan lokal mesti menjadi titik awal kegiatan pemerintahan pembangunan serta kemasyarakatan di daerah” ungkap Gubrenur Murad saat bersilaturahmi dengan masyarakat adat Fena Leisela di desa Wamlana, Kabupaten Buru.
Dikatakan Murad Ismail, budaya pela gandong, retemena barasehi, kaiwai dan beberapa budaya adat yang ada di Maluku perlu dilestarikan dan dikembangkan sehingga menjadi pendorong mewujudkan kebersamaan dan kekeluargaan serta menjadi jati diri kehidupan orang Maluku.
“Setiap warga harus ditanamkan dalam diri untuk memiliki akan cinta kebersamaan, cinta keberagaman, cinta adat dan istiadat dan cinta antara sesama termasuk cinta untuk membangun negeri dan daerah masing-masing daerah”ujarnya.
Gubernur, memastikan seluruh kebutuhan fasilitas umum masyarakat setiap daerah terpenuhi kendati didasari keterbatasan anggaran untuk provinsi Maluku, oleh karena itu pembangunan berbagai fasilitas baik perhubungan darat, laut, fasiltas kesehatan dan pendidikan akan dikerjakan secara bertahap termasuk yang ada di kabupaten Buru.
Saat ini bukan lagi waktu untuk saling menjatuhkan satu dengan yang lain, tetap saat ini waktunya untuk bergandeng tangan bersatu padu bersama dengan seluruh stekholder mulai dari pemerintah pada tingkat desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten hingga provinsi untuk maju bersama.
Dalam rangkaian kerja di Buru selain meresmikan berbagai infrastruktur Gubernur dan rombongan juga menyempatkan waktu hadi di kecamatan Finaleisela.
kedatangan rombongan Gubernur Maluku diterima Raja Petuanan Finaleisela Azis Hentihu yang juga anggota DPRD Provinsi Maluku dan para tokoh adat setempat.DMS