Berita Buru, Namlea – Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampessy meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten ini.
Himbauan ini disampaikan Pj Bupati Djalaludin saat temu wicara masyarakat desa Waekasar dengan Forkopimda dan Ketua DPRD Kabupaten Buru, terkait penolakan sebagian warga desa Waekasar di Kecamatan Waeapo terkait rencana pembangunan Masjid milik Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Diakui dalam pertemuan itu sebagian warga menolak kehadirian LDII. Dalam pertemuan itu juga lahir keputusan bersama antara warga dan pihak LDII, dan itu menjadi rujukan dalam menyelesaiakn perbedaan yang ada.
Dikatakan Pemerintah membuka ruang untuk dialog bersama menyelesaikan berbagai persoalan agar dapat saling hidup berdampingan dalam perbedaan karena setiap orang memiliki hak yang sama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buru Abdul Gani Wael mengatakan, pertemuan antar warga dan LDII bertujuan meredam konflik agar tidak berkepanjangan.
Pertemuan tersebut juga melibatkan, Asisten I Pemda Buru M. Masri Bugis, Dandim 1506/Namlea Agus Nur Fujianto, Kapolres Kab.Buru yang di wakili oleh Kabag Ren Kompol M Sabir, Ketua DPRD M Rum Suplestuni, Kepala Kemenag Abdul Gani Wael, Camat Kec Waeapo Baharudin Besan, Danramil Waeapo Pati Wael, Kapolsek Waeapo Andreas Panjaitan dan Ketua MUI Kab Buru Harun Awat.DMS