[ad_1]
- Penulis, Frances Mao
- Peranan, BBC News
Terduga gembong narkoba paling dicari di Asia telah diekstradisi ke Australia, di mana dia menghadapi petensi hukuman penjara seumur hidup.
Tse Chi Lop dituduh menjadi otak operasi narkoba bernilai miliaran dolar yang ada di sejumlah negara di Asia Pasifik, dari Jepang hingga Selandia Baru.
Sosoknya dikenal banyak orang dan statusnya di Asia telah lama dibanding-bandingkan dengan gembong narkoba Meksiko, El Chapo.
Tse ditangkap oleh Interpol di sebuah bandara di Belanda tahun lalu.
Setelah dua tahun pertarungan hukum, Tse diekstradisi pada Kamis (22/12).
Polisi Australia merilis foto-foto petugas bersenjata mengawal Tse turun dari pesawat di Bandara Melbourne dengan tangan diborgol. Di hari yang sama, Tse harus menghadapi persidangan di kota itu.
Pria 59 tahun ini dituduh sebagai pemimpin salah satu sindikat narkoba terbesar di dunia, dengan pendapatan miliaran dolar.
Perusahaannya, yang dikenal sebagai Sindikat Sam Gor, mendominasi pasar ilegal narkoba di seluruh Asia. Kepolisian Australia memperkirakan sindikat ini bertanggung jawab atas 70% narkoba yang masuk ke Australia.
Mereka mengatakan, kelompok ini menyelundupkan narkoba dalam jumlah sangat besar – terutama methamphetamine, tapi juga heroin dan ketamine – ke negara tersebut di dalam kemasan teh.
Tuntutan hukum Australia kepada Tse terkait dengan dugaan operasi narkoba dari 2012-2013, di mana methamphetamine senilai A$4,4 juta (Rp45 M) diselundupkan masuk ke negara tersebut.
Pada saat penggerebekan, polisi menemukan uang tunai hasil penjualan narkoba tersebut di sebuah rumah di Melbourne senilai A$4 juta, sebanyak 99 tas bermerek, dan sebuah mobil Lamborghini kuning.
Besarnya sindikat yang diduga dijalankan oleh Tse lah yang membuatnya disamakan dengan gembong narkoba asal Meksiko, “El Chapo” Guzman.
Kepolisian Australia telah memburu Tse selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka juga berkata, kebanyakan narkoba milik sindikat Tse masuk melalui Sydney dan Melbourne.
Tse ditahan di Bandara Schipol di Amsterdam pada Januari 2021 sesaat sebelum ia hendak naik pesawat.
Dia menyangkal semua tuduhan yang berkaitan dengan narkoba. Dia berkata penangkapannya adalah jebakan dari otoritas Australia, dan bersikukuh kepolisian Australia telah secara ilegal mengatur perjalanannya dari Taiwan ke Kanada untuk berhenti di Belanda, sehingga dia bisa ditahan di sana.
Usaha untuk menahan Tse melibatkan 20 lembaga lintas-benua yang dipimpin oleh Australia.
Beberapa tahun sebelum penangkapannya, dia dikatakan tinggal di Makau, Hong Kong, dan Taiwan.
Kepolisian Australia berkata seorang pria lain, warga negara Inggris-China, juga akan diadili bersama dengan Tse sebagai terdakwa. Pria 66 tahun itu diekstradisi dari Thailand pada Juni.
[ad_2]
Source link