Berita Internasional, Ciudad Juarez – Aparat Amerika Serikat (AS) menghentikan ratusan migran yang sebagian besar berasal dari Venezuela yang hendak memasuki AS dari Meksiko setelah sebuah kelompok besar menerobos masuk ke perbatasan Meksiko untuk meminta bantuan suaka ke AS, namun berhasil digagalkan oleh kawat berduri, penghalang, dan tameng, pada Minggu (12/3).
Karena frustrasi dengan masalah dalam mendapatkan janji temu untuk mencari suaka dengan menggunakan aplikasi baru dari pemerintah AS, para migran berkumpul di perbatasan di kota perbatasan Meksiko, Ciudad Juarez, namun tidak dapat menerobos penyeberangan yang menghubungkan kedua negara.
Banyak dari para migran yang membawa anak kecil.
Pada saat itu, beberapa migran berusaha melemparkan penghalang plastik berwarna oranye ke arah perbatasan AS. Beberapa orang mengatakan semprotan merica digunakan untuk mengusir mereka.
“Tolong, kami hanya ingin masuk agar kami dapat membantu keluarga kami,” kata Camila Paz, seorang warga Venezuela berusia 18 tahun, sambil terisak.
“Jadi saya bisa memiliki masa depan dan membantu keluarga saya,” katanya.
Baik Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS maupun otoritas migrasi nasional pemerintah Meksiko tidak langsung menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Setelah terjadi aksi saling dorong dengan para petugas, kerumunan migran akhirnya mundur, dan beberapa di antaranya menuju ke tepi Rio Grande di mana mereka diawasi oleh petugas imigrasi AS yang berjaga-jaga di seberang sungai.
Banyak migran yang sudah muak dengan proses suaka sejak pemerintahan Biden menyediakan aplikasi bernama CBP One yang dimaksudkan untuk mempermudah pengajuan suaka.
Mereka mengatakan bahwa aplikasi ini sering mengalami gangguan dan permintaan yang tinggi, sehingga membuat mereka berada dalam ketidakpastian di wilayah perbatasan yang berbahaya.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan bahwa pembaruan aplikasi baru-baru ini akan menyederhanakan dan mempercepat prosesnya.
Paz mengatakan bahwa ia telah mencoba menyeberangi perbatasan selama satu bulan, melihat uangnya menghilang dan tidak semakin dekat untuk mendapatkan suaka.
“Kami ingin jawaban,” katanya,
“aplikasi (CBP One) sama sekali tidak melakukan apa pun untuk kami,” tambahnya. DMS
Sumber : Reuters