Berita Internasional, Seoul – Jumlah pasien yang mengalami sengatan panas di Korea Selatan (Korsel) meningkat secara signifikan dalam dua hari terakhir akibat gelombang panas setelah akhir musim hujan.
Menurut laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Sabtu, terdapat 46 orang yang didiagnosis mengalami serangan panas di seluruh Korsel pada Rabu, dan jumlahnya meningkat menjadi 62 orang pada Kamis, ketika peringatan gelombang panas diberlakukan untuk sebagian besar wilayah negara tersebut.
Angka tersebut menunjukkan lonjakan yang tajam dibandingkan dengan hanya empat kasus yang dilaporkan pada hari Minggu.
Sengatan panas atau heatstroke merupakan kondisi medis serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera. Kondisi tersebut terjadi ketika tubuh tidak dapat mendinginkan diri dan dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, kebingungan, dan kejang.
Sejak pemantauan terhadap heatstroke dimulai di Korea Selatan pada tanggal 20 Mei, telah dilaporkan sebanyak 868 pasien hingga Kamis. Dari total tersebut, sekitar 26,2 persen atau 227 orang merupakan warga lansia berusia 65 tahun ke atas.
KDCA merekomendasikan agar masyarakat mengambil tindakan pencegahan terhadap sengatan panas, seperti tinggal di dalam ruangan jika memungkinkan dan mengenakan pakaian longgar berwarna terang serta topi lebar saat harus keluar.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan selama periode terik, biasanya dari pukul 12:00 siang hingga 17:00 sore (waktu setempat). DMS