Ankara – Menteri Luar Negeri Iran, Amir-Abdolahian, dengan tegas mengingatkan Israel untuk segera menghentikan “kejahatan perang” yang tengah terjadi di Gaza.
Abdolahian juga menekankan kesiapan “front perlawanan,” termasuk Hizbullah, untuk memulai konfrontasi baru terhadap Israel.
Peringatan keras ini disampaikan Abdollahian dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Kedutaan Besar Iran di Beirut setelah menjalani kunjungan selama dua hari ke Irak, Lebanon, dan Suriah, sebagaimana dilaporkan oleh stasiun televisi Iran.
Menurut Abdollahian, prioritas utama saat ini adalah mengakhiri kejahatan perang yang tengah dilakukan oleh Israel. Ia menggarisbawahi bahwa tindakan ini harus dihentikan dalam waktu beberapa jam ke depan, sebelum terlambat.
Abdollahian juga mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan para pemimpin Front Perlawanan, termasuk Hassan Nasrallah dari Hizbullah, serta tokoh-tokoh utama kelompok Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam.
Mengenai konsekuensi dari kejahatan perang yang tengah berlangsung, Abdollahian memperingatkan bahwa tindakan Israel akan membawa konsekuensi yang serius dan dapat mengubah situasi di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.
Ia menekankan bahwa jika Israel terus menerus melakukan kejahatan perang, maka pasukan perlawanan sudah bersiap untuk memulai konflik baru atau menerima kesepakatan gencatan senjata.
Abdollahian juga menyuarakan pentingnya pengawasan PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atas kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di Gaza, dan telah menyampaikan pesan ini kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Dia juga menegaskan bahwa dukungan Barat kepada Israel membuat mereka ikut bertanggung jawab atas tindakan pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan di Gaza.
Dalam menjawab pertanyaan tentang dampak situasi di Gaza terhadap proses normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, Abdollahian menyatakan bahwa upaya normalisasi tersebut telah gagal secara total. DMS