Berita Papua, Jayapura – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura, Papua, mengajak masyarakat setempat untuk mengambil bagian dalam intervensi berbasis lingkungan guna mengatasi penyebaran penyakit malaria.
Yusnita Pabeno, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kota Jayapura, menyampaikan bahwa intervensi berbasis lingkungan, seperti menanam lavender dan serai di sekitar rumah, merupakan langkah yang dapat diambil oleh masyarakat dalam penanganan malaria.
“Pada tahun 2024, kami telah mengadakan pertemuan lintas sektor, dan masyarakat telah menunjukkan minat, di mana mereka akan memulai menanam lavender dan serai,” ungkapnya di Jayapura pada hari Sabtu.
Pabeno menekankan bahwa intervensi berbasis lingkungan tidak memerlukan biaya yang besar, hanya dibutuhkan kemauan dari masyarakat untuk bekerja sama dengan Dinkes dalam upaya menekan penyebaran malaria.
“Dengan menanam lavender dan serai di setiap rumah, khususnya di wilayah Muara Tami, kami yakin ini akan sedikit membantu dalam mengurangi kasus malaria melalui modifikasi lingkungan,” tambahnya.
Dinkes mencatat bahwa dari Januari hingga Oktober 2023, kasus malaria tertinggi di Kota Jayapura terjadi di Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan, dengan jumlah 2.439 kasus. Diikuti oleh Koya Barat dengan 1.332 kasus, Kampung Skouw Mabo 639 kasus, Skouw Sae 418 kasus, dan Skouw Yambe 213 kasus.
Pabeno berharap partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat, dalam upaya penanganan malaria di Kota Jayapura. Ia juga mengajak semua kader untuk aktif dalam mendeteksi kasus malaria, dengan target setiap kader memeriksa 100 orang. DMS/Ac