Berita Ambon – Sebanyak 43 pedagang telah mendaftar untuk masuk dan menempati lapak yang dibangun oleh Pemerintah Kota Ambon di lokasi bekas pasar lama. Lokasi ini direncanakan akan difungsikan dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Josias Pieter Loppies, menyatakan bahwa setelah melakukan koordinasi di lapangan, pihak Disperindag telah melakukan pengundian untuk 43 pedagang yang telah mendaftar untuk menempati lapak di pasar lama.
Dari total jumlah lapak sebanyak 50 unit yang telah dibangun, 43 lapak akan ditempati oleh para pedagang setelah melalui proses pendaftaran dan pengundian. Selanjutnya, para pedagang akan dikenakan biaya sebesar Rp 19.225.000 untuk satu lapak, dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 7.500.000, sisanya akan dicicil selama tiga kali setelah mereka memulai kegiatan berjualan.
Loppies menyatakan bahwa Disperindag Kota Ambon akan segera melakukan pembersihan lokasi agar pedagang dapat segera menempati lapak untuk menjalankan rutinitas berjualan. Saat ini, Disperindag sedang berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk melakukan pengaspalan jalur jalan di sepanjang lokasi lapak.
Dalam konteks pedagang kuliner malam yang hingga saat ini enggan untuk masuk dan menempati lapak yang disediakan, Loppies menyatakan dengan tegas bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi. Mereka sudah beberapa kali diberi pemberitahuan untuk mengosongkan lokasi tersebut.
Disperindag bersama dengan Dinas Perhubungan akan melakukan penertiban untuk mengembalikan lokasi tersebut pada fungsi awalnya sebagai jalur kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang akan melintas.
Sebelumnya, sebagian besar pelaku kuliner malam yang berjualan di sepanjang Jalan Yos Sudarso merasa keberatan untuk dipindahkan dari lokasi saat ini ke lokasi bekas pasar lama yang telah dibangun beberapa lapak oleh Disperindag bagi para pelaku kuliner malam.
Mereka berdalih bahwa lokasi pasar lama yang telah dibangun lapak tidak representatif untuk kegiatan berjualan kuliner malam, salah satu alasannya adalah karena tempatnya kecil dan banyak warga yang enggan datang ke lokasi tersebut.DMS