Jakarta – Dalam menghadapi aksi bersama desa jilid III di depan Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, polisi telah melakukan mobilitasi besar-besaran dengan mengerahkan 2.304 personel gabungan. Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menyatakan komitmen pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi tersebut.
“Sebanyak 2.304 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan instansi terkait terlibat dalam pengamanan ini,” ujar Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta.
Susatyo menjelaskan bahwa personel keamanan akan ditempatkan strategis di sekitar Gedung DPR, dengan tujuan mencegah massa masuk ke dalam gedung dan mengantisipasi penutupan jalan tol di depan Gedung DPR.
“Kami juga telah menyiapkan pemadam kebakaran untuk mengantisipasi tindakan membakar ban apabila diperlukan,” tambah Susatyo.
Terkait penutupan arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR, Kombes Pol Susatyo menegaskan bahwa keputusan tersebut akan bersifat situasional. Pihak kepolisian akan melakukan rekayasa arus lalu lintas berdasarkan dinamika yang berkembang di lapangan.
“Bila di depan DPR massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan penyekatan di Pulau Dua,” jelas Susatyo.
Lebih lanjut, Kombes Pol Susatyo menekankan kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan untuk bersikap persuasif, tidak terprovokasi, dan mengutamakan negosiasi serta pelayanan yang bersifat humanis.
Kepada koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi, Susatyo mengimbau untuk menyelenggarakan aksi secara santun, tanpa tindakan anarkis, dengan menjaga keamanan dan ketertiban sehingga kegiatan aksi dapat berlangsung aman dan tertib sesuai dengan harapan semua pihak.
Aksi Bersama Desa jilid III yang diselenggarakan oleh Asosiasi Kepala Desa (APDESI) bertujuan untuk menuntut revisi UU Desa, mengikuti perjuangan pada aksi bersama desa jilid II yang menyerukan pengesahan Revisi UU Desa pada 5 Desember 2023. DMS/Ac