Jakarta – Pada peringatan Hari Epilepsi Internasional tanggal 12 Februari 2024, Dr. Pankaj Agarwal, seorang Konsultan Senior Ahli Saraf dan Kepala Departemen Neurologi di Rumah Sakit Global di Mumbai, India, mengungkapkan lima mitos dan fakta seputar kejang dan epilepsi.
Agarwal menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang epilepsi karena kondisi ini tidak hanya menyebabkan kejang sesekali tetapi juga memiliki dampak fisik, mental, dan emosional yang signifikan pada penderitanya.
“Misconceptions ini dapat menyebabkan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap mereka yang hidup dengan epilepsi, yang kemudian memperumit kehidupan sehari-hari mereka,” kata Agarwal seperti dilaporkan oleh Hindustan Times pada Senin.
Untuk membantu memerangi stigma ini, Agarwal menjelaskan beberapa mitos dan fakta tentang epilepsi:
Mitos 1 – Epilepsi sangat jarang terjadi di dunia
Faktanya, epilepsi memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama di India, dan merupakan kelainan neurologis yang umum. Berbagai faktor seperti cedera kepala, infeksi otak, stroke, tumor otak, dan predisposisi genetik dapat menyebabkan epilepsi.
Mitos 2 – Epilepsi dan kejang adalah hal yang sama
Faktanya, kejang terjadi ketika terjadi gangguan sementara pada aktivitas listrik otak. Hanya sebagian kecil orang yang mengalami kejang dalam hidup mereka. Penting untuk dicatat bahwa kejang tunggal tidak selalu menunjukkan adanya epilepsi; epilepsi adalah kelainan neurologis yang ditandai dengan kejang berulang.
Mitos 3 – Epilepsi selalu menyebabkan kejang-kejang
Faktanya, kejang bisa muncul dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan gejala yang berbeda. Ini bisa berupa gerakan tubuh yang tidak terkontrol, kelemahan otot, atau perubahan pada sensasi, emosi, atau pikiran.
Mitos 4 – Epilepsi selalu dipicu oleh lampu berkedip, video game, atau stres
Faktanya, epilepsi lebih umum pada individu muda dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kurang tidur, stres, alkohol, demam, atau perubahan hormonal. Pemicu kejang bervariasi dari orang ke orang.
Mitos 5 – Epilepsi adalah kondisi kejiwaan
Faktanya, epilepsi adalah kelainan neurologis yang disebabkan oleh aktivitas listrik otak yang tidak normal. Meskipun depresi dan kecemasan sering terjadi bersamaan dengan epilepsi, itu tidak mengubah sifat dasarnya sebagai kelainan neurologis.
Dengan memahami fakta-fakta ini, diharapkan stigma terhadap epilepsi dapat dikurangi, dan penderita epilepsi dapat mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat. DMS/AC