Berita Seram Bagian Barat, Waimital – Hari ketiga Ramadan, Penjual Takjil di area Pasar Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ramai diserbu warga untuk membeli Takjil berbuka.
Terlihat di lokasi tempat penjualan takjil, yang disiapkan oleh Pemda setempat, masyarakat antusias berburu takjil dengan harga yang relatif murah menjadikan pusat jajanan takjil di lokasi kompleks pasar Waimital cukup ramai.
Satu per satu warga datang silih berganti untuk membeli menu berbuka yang dijajakan pedagang, seperti gorengan, kue lontar, Tar labu, siomay, martabak, kolak, es buah, es kelapa hingga makanan siap santap, dan masih banyak lagi.
Pantauan DMS Media Group di lokasi, puluhan penjual takjil menempati tenda-tenda jualan yang memang disiapkan oleh Pemda SBB. Pedagang menyiapkan beragam menu berbuka yang dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000.
Ibu Sukarni, salah satu di antara pedagang yang berjualan di sana, mengaku kegiatan berjualan saat Ramadan adalah kegiatan rutin yang dilakukannya setiap tahun. Ia menuturkan setiap hari pendapatan yang diperoleh kurang lebih Rp 200.000 dari hasil penjualan takjil di lokasi pasar Waimital.
Pada lokasi yang sama, Ibu Jamun Mustafa menuturkan takjil yang dijual beragam jenis, di antaranya pudding susu, gula merah, maupun lontar dan beberapa jenis lainnya, dimana harga yang ditawarkan masih sama seperti tahun kemarin yakni di kisaran Rp 5.000 isi empat hingga Rp 10.000 isi lima tergantung jenis kue yang dijual.
Selain para penjual takjil, berkah juga didapatkan oleh petugas parkir. Di lokasi penjualan takjil, Fiki, salah satu juru parkir, mengatakan banyak warga yang datang membeli takjil menggunakan kendaraan roda dua sehingga lokasi parkir selalu terisi setiap saat.
Dengan tingkat kesadaran warga untuk melakukan parkir pada lokasi yang telah disediakan, akan sangat membantu kelancaran arus lalulintas di ruas jalan yang dilintasi oleh berbagai kendaraan angkutan umum maupun barang.
Ramainya pengunjung disambut gembira para pedagang yang berjualan di pusat kuliner tersebut. Mendekati waktu berbuka, semakin banyak warga yang berdatangan untuk membeli aneka makanan dan minuman.
Bukan hanya masyarakat muslim saja, warga yang non-muslim juga ikut berburu takjil untuk disantap bersama keluarga. Warga merasa beruntung dengan munculnya pasar tahunan ini. Hal ini dikarenakan di pasar Takjil ini banyak bermunculan makanan tradisional yang sulit didapat pada hari-hari biasa, seperti asida, kue jarah, cucur, kolang-kaling, dan lainnya.DMS