Jakarta – Kementerian Kesehatan RI mengumumkan bahwa jumlah kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) mencapai angka yang mengkhawatirkan pada minggu ke-17 tahun 2024. Data resmi menunjukkan bahwa sebanyak 621 nyawa telah hilang akibat penyakit mematikan ini, meningkat tajam dari 209 kematian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dilaporkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, jumlah kasus DBD juga mencatat peningkatan yang signifikan. Pada minggu ke-17, tercatat sebanyak 88.593 kasus, naik drastis dari 28.579 kasus pada tahun sebelumnya.
Siti menyampaikan keprihatinannya terhadap penyebaran DBD yang terus meningkat, khususnya di beberapa wilayah. Lima kabupaten dan kota dilaporkan memiliki kasus tertinggi, di antaranya adalah Kota Bandung dengan 3.468 kasus, Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, dan Kota Bogor dengan 1.944 kasus. Sedangkan Kota Kendari dan Kabupaten Bandung Barat masing-masing melaporkan 1.659 dan 1.576 kasus.
Menyedihkan, angka kematian terkonsentrasi di beberapa daerah. Kabupaten Bandung mencatat 29 kematian, sementara Kabupaten Jepara dan Kota Bekasi masing-masing mencatat 21 dan 19 kematian. Kabupaten Subang dan Kabupaten Kendal juga termasuk dalam daftar dengan 18 dan 17 kematian.
Data dari minggu sebelumnya, minggu ke-16 tahun 2024, menunjukkan 540 kematian dan 76.132 kasus, menandakan eskalasi yang memprihatinkan dalam epidemi DBD.
Dalam upaya mengendalikan penyebaran penyakit ini, Siti menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan yang efektif. Masyarakat diingatkan untuk secara aktif melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) dan menerapkan prinsip Menguras, Menutup, dan Mengubur (3M) untuk menghilangkan potensi sarang nyamuk. Dia juga menekankan pentingnya konsultasi medis segera jika mengalami demam lebih dari tiga hari, serta mengajak untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Kondisi yang semakin memburuk ini menuntut respons segera dari seluruh sektor masyarakat dan otoritas kesehatan untuk memitigasi dampak yang lebih lanjut dari wabah DBD yang sedang melanda. DMS/AC