Berita Maluku Tengah, Masohi – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terus menaruh perhatian terhadap para korban Rudapaksa perempuan dan anak di daerah itu.
Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Negeri dan Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak baru-baru ini menggandeng Psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap 13 korban.
Selain pendampingan dan bimbingan mental atau trauma healing bagi para korban,Pemda juga memfasilitasi tempat tinggal bagi para korban.
Saat mengunjungi para korban kekerasan, Jumat (17/05/2024) Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Malteng, Jauhari Tuarita mewakili Pj Bupati Maluku Tengah menyerahkan santunan berupa kebutuhan pokok dan juga kebutuhan sekolah kepada para korban yang masih bersekolah.
Pj Sekretaris Daerah Jauhari Tuarita mengapresiasi langkah dinas PMN dan PPPA Maluku Tengah lakukan pemulihan traumatik dan pendampingan terhadap korban kekerasan seksual anak.
Dikatakan, pendampingan secara psikologis dan pemberian talih asih yang diberikan Pemda sebagai wujud rasa cinta yang mendalam kepada para korban kekerasan seksual.
Pada kesempatan itu Pj Sekda menyemangati para korban untuk tidak berkecil hati dan sedih.Kendati disadari rasa trauma yang dilami korban tidak mudah pupus namun pemerintah akan selalu hadir melakukan pendampingan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Negeri dan Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak (PMN dan PPPA), Wahayumi menyatakan, keprihatinan dengan tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Maluku Tengah.
Dijelaskan sepanjang Tahun sejak Januari 2023 hingga Januari 2024 telah terjadi 13 kali kasus kekerasan, belum termasuk kasus yang terjadi Pebruari-Mey 2024.
Untuk meminimalisir tingkat kekerasan, Dinas yang dipimpinya akan terus melakukan sosialisasi kepada Masyarakat.
Wahayumi juga berharap, kasus-kasus seperti ini perlu mendapat kepastian hukum agar para pelaku benar-benar menerima hukuman yang maksimal.DMS