Jakarta – Bagi sebagian orang nasi putih menjadi ‘musuh’besar mereka. Bukan tanpa sebab, nasi putih, disebut-sebut sebagai biang keladi dari kenaikan berat badan mereka.
Tak hanya itu saja, nasi putih juga disebut tinggi akan gula yang jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan.Salah satu masalah yang bisa ditimbulkan adalah diabetes.
Nasi putih diketahui memiliki kandungan glikemik yang cukup tinggi. Setelah mengonsumsinya, kadar gula darah bisa saja melonjak naik.
“Masalahnya nasi putuh relate dengan tingginya kadar gula. Nasi putih ini memiliki kadar glikemik yang cukup tinggi per 100 gram di atas 70. Ini katagori tinggi, akan lebih cepat menaikkan kadar gula darah,” kata spesialis gizi klinik, dr. Muliana Daya, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K dalam acara MoU Dailymeal dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman di Senayan Jakarta Pusat, Jumat 31 Mei 2024.
Alhasil banyak masyarakat memilih untuk tidak konsumsi nasi putih dengan alasan tersebut. Padahal karbohidrat sendiri memiliki peranan penting untuk tubuh.
“Kebutuhan makronutrien itu sangat besar, satu-satunya nutrisi yang masuk ke dalam otak itu karbohidrat. Karbohidrat itu sumber energi utama bagi tubuh. Bahkan kementerian kesehatan menganjurkan konsumsi dalam piring sehat karbohidrat sebesar 50-60 persen,” ujarnya
Maka dari itu dia berharap agar masyarakat tetap konsumsi karbohidrat dengan pilihan yang lebih sehat. Pilih beberapa karbohidrat kompleks seperti nasi merah, atau bahkan nasi jagung dan nasi singkong yang belakangan mulai ramai di kalangan masyarakat.
Muliana mengungkap nasi jagung dan nasi singkong ternyata lebih unggul ketimbang nasi putih. Jika dihitung per 100 gram serat nasi jagung dan nasi singkong bisa mencapai 25 kali lipat.
“Per 100 gram nasi putih itu seratnya 0,2gram. Per 100 gram nasi merah seratnya 1,4-1,8 gram. Per 100 gram Nasi singkong seratnya 5 gram. Per 100 gram nasi jagung seratnya 7 gram,” kata dia.
Lebih lanjut diungkapnya bahwa tingginya serat yang terkandung dalam nasi singkong dan nasi jagung ternyata bisa mengatur kadar gula dalam darah. Selain itu juga bisa menjadi obat kolesterol alami, sebab kandungan serat dalam nasi tersebut bisa mengikat kadar kolesterol dalam darah.
“Ini didampingi dengan sayur akan ikat kolesterol 30 persen,” ujarnya.
Tak sampai di situ, nasi jagung dan nasi singkong juga ternyata lebih unggul dibanding nasi putih terkait dengan indeks glikemiknya. Yang mana indeks glikemik nasi jagung per 100 gram sebesar 40. Sementara nasi nasi singkong per 100 gran 45-50.
“Indeks glikemik nasi putih itu di atas 70 itu katagorinya tinggi. Indeks glikemik tinggi akan lebih cepat menaikkan gula darah dalam tubuh. Kalau nasi merah indeks glikemiknya 55. 100 gram Nasi singkong 45-50 katagorinya rendah akan lebih lama gula darah naik dan turun. 100 gram Nasi jagung indeks glikemiknya di bawah 40 sangat rendah, disebabkan kandungan seratnya tinggi,” ujarnya.DMS/AC